Jakarta, FORTUNE - Microsoft hampir menyabet gelar ‘perusahaan paling berharga di dunia’ dari genggaman Apple ketika sahamnya melonjak pada pertengahan pekan ini. Itu terjadi sebelum Apple melaporkan kinerja keuangan pada kuartal keempat 2021.
Kenaikan saham 4,2 persen mendongkrak kapitalisasi Microsoft menjadi US$2,426 triliun. Capaian tersebut benar-benar tipis dengan valuasi Apple—berdasar data Refinitiv—yakni US$2,461 triliun. Lonjakan itu disokong oleh bisnis komputasi awan Azure, dikutip dari Reuters, Jumat (29/10).
1. Bergantian Menduduki Posisi Puncak
Selama 2021, saham Microsoft mengalami reli 45 persen berkat lambungan permintaan atas layanan komputasi awan—yang menjadi kunci penjualan. Di sisi lain, saham Apple hanya meningkat 12 persen.
Kapitalisasi pasar Apple menyalip Microsoft pada 2010. Penjualan iPhone yang laris-manis telah membuat Apple menjadi perusahaan teknologi konsumen utama secara global.
Sejak saat itu, kedua perusahaan raksasa itu saling bergantian menjadi perusahaan paling bernilai di Wall Street. Apple sendiri berhasil mempertahankan gelar itu sejak pertengahan 2020 hingga saat ini.
2. Kinerja Microsoft
Kinerja Microsoft pada kuartal yang berakhir 30 September melampaui ekspektasi Wall Street. Secara keseluruhan, pendapatannya melonjak 22 persen menjadi US$45,32 miliar. Di sisi lain, ekspektasi analis hanya sekitar US$43,97 miliar.
Kontrak atas layanan komputasi awannya melonjak sejak berlakunya kebijakan belajar dan bekerja dari rumah. Itu tergambar dalam pertumbuhan pendapatan Azure yang mencapai 48 persen, melampaui perkiraan analis (47,5 persen) menurut lembaga riset investasi Visible Alpha.
“Kami juga memproyeksikan pertumbuhan luas untuk unit bisnis Azure pada kuartal akhir 2021,” ujar Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Keuangan Microsoft, Amy Hood, dilansir dari Reuters.
Pendapatan dari penjualan komputer pun tumbuh 10 persen (yoy), mengalahkan pasar komputer keseluruhan yang hanya naik 3,9 persen menurut IDC (International Data Corporation).
3. Kinerja Apple
Di sisi lain, Apple membukukan rekor pendapatan US$83,4 miliar pada kuartal yang rampung pada 25 September atau naik 29 persen ketimbang tahun lalu. Katalisator pencapaian itu antara lain rekor penjualan, loyalitas pelanggan, dan kekuatan ekosistem Apple.
“Tahun ini kami meluncurkan produk terkuat, dari Mac hingga jajaran iPhone 13,” ujar CEO Apple, Tim Cook, dalam keterangan resminya.