TECH

Mengenal Arti Pusat Data Hyperscale

Semakin dibutuhkan di tengah perkembangan inovasi teknologi.

Mengenal Arti Pusat Data HyperscaleShutterstock/Gorodenkoff
11 September 2024

Jakarta, FORTUNE – Perkembangan teknologi meningkatkan kebutuhan sarana penyimpanan data yang besar, sehingga kemampuan dan kapasitas Pusat Data pun menjadi perhatian utama. Teknologi pusat data pun kerap jadi fokus perusahaan-perusahaan pengembang, seperti salah satu konsep yang banyak dikenal belakangan ini adalah pusat data Hyperscale.

Mengutip IBM, pusat data hyperscale adalah infrastruktur besar yang dirancang untuk menangani beban kerja berskala besar dengan efisiensi tinggi. Kemampuannya yang luar biasa dalam hal skalabilitas membuatnya sangat cocok untuk kebutuhan penyimpanan, pemrosesan data, dan berbagai aplikasi canggih seperti teknologi AI (Artificial Intelligence) dan analitik big data.

Permintaan yang terus meningkat terhadap penyimpanan data mendorong banyak perusahaan global menggunakan pusat data hyperscale untuk mendukung operasi mereka.

Secara umum, pusat data sendiri dibedakan berdasarkan ukuran daya yang digunakan. Berikut ini adalah pembagiannya:

  1. Pusat data mikro
    Pusat data terkecil yang diakui, umumnya digunakan oleh satu perusahaan atau untuk kantor jarak jauh. Pusat data mikro biasanya memiliki kapasitas 10 rak server atau kurang, dengan total kapasitas sekitar 140 server. Pusat data mikro biasanya menempati ruang kurang dari 5.000 kaki persegi. Kebutuhan energi yang diperlukan biasanya di bawah 100-150 kW.
  2. Pusat data kecil: Pusat data kecil biasanya membutuhkan ruang antara 5.000-20.000 kaki persegi dan dapat menampung 500 hingga 2.000 server. Adapun kebutuhan energi jenis ini mencapai 1-5 MW.
  3. Pusat data rata-rata
    Rata-rata pusat data di lokasi biasanya memiliki antara 2.000 hingga 5.000 server. Demikian juga, luas perseginya dapat bervariasi mulai antara 20.000 kaki persegi dan 100.000 kaki persegi. Kebutuhan energi jenis ini biasanya mencapai sekitar 100 MW.
  4. Pusat data hyperscale
    Biasanya, untuk dapat dianggap sebagai pusat data hyperscale yang sebenarnya, fasilitas tersebut harus memiliki setidaknya 5.000 server dan menempati setidaknya 10.000 kaki persegi ruang fisik. Untuk jenis ini, kebutuhan energi yang diperlukan mencapai lebih dari 100 MW.

Kerancuan istilah

Ilustrasi data center (Bisnis Sumatra)
Ilustrasi data center (Bisnis Sumatra)

Istilah hyperscale dalam bisnis pusat data sering sekali disalahartikan menyerupai hyperscaler. Penggunaan istilah ini kadang menimbulkan kebingungan, tetapi penting untuk membedakan keduanya.

Pusat data hyperscale adalah fasilitas fisik, sedangkan hyperscaler adalah perusahaan penyedia layanan komputasi berskala besar, seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, atau Google Cloud.

Sementara itu, perusahaan pusat data hyperscale di tingkat berikutnya, antara lain Alibaba Cloud, Apple, IBM Cloud, Meta Platforms, sampai Oracle Cloud Infrastructure (OCI).

Sejarah

Ilustrasi pusat data. (Shutterstock/Gorodenkoff)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.