Survei Populix: 92% Masyarakat Indonesia Tertarik Gunakan Jaringan 5G
Kecepatan dan kapasitas internet jadi alasan utamanya.
Jakarta, FORTUNE – Perusahaan riset digital, Populix, mendapati sebanyak 92 persen masyarakat Indonesia tertarik untuk menggunakan jaringan 5G. Tingginya minat masyarakat ini mendorong operator seluler dan perusahaan ponsel untuk memberikan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat ke depan.
Co-Founder dan CTO Populix, Jonathan Benhi, mengatakan teknologi 5G menawarkan berbagai keunggulan mulai dari kecepatan jaringan, latensi yang lebih rendah hingga kemampuan untuk terhubung dengan perangkat yang lebih banyak.
"Keunggulan-keunggulan tersebut tentunya membuat masyarakat Indonesia sangat antusias dengan kehadirannya,” kata Jonathan dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (12/8).
Survei ini dilakukan terhadap 1.000 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun pada tanggal 4-14 Juli 2022. Riset tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana proyeksi perkembangan babak baru jaringan operator seluler tersebut di tanah air.
Seperti diketahui, setelah kemunculan jaringan 4G pertama kali di Norwegia pada akhir tahun 2009, dunia termasuk Indonesia, telah memasuki era 5G. Teknologi 5G pertama kali hadir di Korea Selatan pada tahun 2019 dan diresmikan di Indonesia pada 27 Mei 2021.
Operator favorit masyarakat indonesia
Seiring dengan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan jaringan 5G, survei juga memotret sejumlah operator seluler yang jadi favorit masyarakat Indonesia.
Hasilnya, mayoritas orang Indonesia masih memilih Telkomsel (46 persen) sebagai operator seluler yang paling banyak digunakan, diikuti dengan Indosat Ooredoo Hutchison (33 persen), XL Axiata (17 persen), dan Smartfren (4 persen).
Menurut laporan Populix, Telkomsel menjadi yang paling banyak dikenal sebagai provider 5G, diikuti oleh XL Axiata sebanyak 31 persen, Indosat Ooredoo Hutchison sebesar 30 persen, dan Smartfren yang mencapai 10 persen.
Pengetahuan dan alasan masyarakat ingin gunakan jaringan 5G
Perihal perkembangan jaringan 5G di Indonesia, survei Populix menunjukkan bahwa 79 persen masyarakat mengatakan bahwa mereka mengetahui tentang jaringan 5G, sedangkan 12 persen lainnya ragu-ragu, dan 9 persen mengatakan tidak mengetahui jaringan masa depan ini.
Survei juga menunjukkan ada dua alasan yang mendorong 92 persen masyarakat tertarik untuk menggunakan jaringan 5G di masa depan: kecepatan koneksi internet (94 persen) dan kapasitas internet yang lebih besar (43 persen).
Bahkan, untuk mendukung rasa tertarik mereka menggunakan jaringan 5G, masyarakat berencana membeli ponsel yang mendukung jaringan 5G. Adapun beberapa merek dengan hasil survei teratas adalah Samsung dipilih oleh 59 persen responden, Iphone mencakup 41 persen, dan Oppo 22 persen.
Sebanyak 8% masyarakat tak mau pakai jaringan 5G
Populix juga menyampaikan bahwa terdapat hal menarik lain yang ditemui dari hasil survei ini, yaitu terdapat 8 persen masyarakat yang tidak mau menggunakan jaringan 5G karena beberapa alasan.
Pertama, akses internet yang masih terbatas disampaikan oleh 53 persen dari 8 persen yang tidak mau gunakan 5G. Kemudian, biaya yang lebih mahal (39 persen), alasan belum familiar dengan teknologinya (36 persen), dan khawatir radiasi yang berbahaya bagi kesehatan (17 persen).
“Untuk itu, pentingnya sinergi dari pemerintah, penyedia layanan, hingga lembaga-lembaga masyarakat untuk melakukan sosialisasi seputar jaringan 5G agar masyarakat teredukasi dengan baik,” begitu tulis laporan Populix.