Tips Adopsi Teknologi Bagi Pelaku Industri MICE
Teknologi seperti internet, jadi kebutuhan utama dalam MICE.
Jakarta, FORTUNE – Sektor industri meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE) kembali marak, setelah dua tahun lebih dihantam badai Covid-19. Adopsi Teknologi pun tak terhidnarkan oleh para Pelaku Industri MICE, demi layanan dan pengalaman terbaik bagi pengguna, di tengah minat yang begitu tinggi.
VP Innovation & Technology Hypernet Technologies (salah satu usaha dari XL Axiata), Djoko Setyanto, mengatakan bahwa infrastruktur teknologi yang andal merupakan kunci untuk menciptakan pengalaman pengguna yang menyenangkan.
“Bayangkan kita menghadiri suatu acara yang minim akses internet, kemudian pembayarannya lambat pula. Akibatnya, penyelenggara acara akan mendapatkan citra yang kurang baik, sehingga berdampak pula terhadap jumlah pengunjung,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/11).
Mengingat kontribusi sektor MICE yang cukup besar pada pendapatan pariwisata–berkontribusi hingga 30 persen–maka transformasi digital dibutuhkan untuk bisa mengoptimalkan layanan. Baik atau buruknya layanan, mulai dari kecepatan pembayaran hingga akses internet dan konektivitas di tempat, akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap masing-masing pergelaran.
Berdasarkan keterangan Djoko, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para pelaku industri MICE, untuk bisa mengadopsi teknologi, demi peningkatan layanan konsumen yang semakin baik di era teknologi.
Manajemen bandwidth
Tips pertama yang perlu diperhatikan, manajemen bandwidth. Seperti jalan raya, manajemen yang baik diperlukan pada bandwidth untuk memastikan kemacetan tidak terjadi akibat mobil yang terlalu banyak.
Dalam manajemen bandwidth, semakin besar lalu lintas data yang digunakan oleh pengunjung, kapasitas internet pun terbagi dan melambat.
Oleh karena itu, sebelum memulai event, penyelenggara perlu mengestimasi dan memastikan kebutuhan jaringan internet seakurat mungkin. Ia juga mengingatkan bahwa pada saat event sudah mulai, penyelenggara juga harus bisa memastikan bahwa bandwidth bisa ditingkatkan, bila tiba-tiba terjadi lonjakan traffic.
Sistem prioritas pada data traffic juga dibutuhkan, misalnya untuk sistem tiket, yang berkaitan dengan transaksi keuangan maupun user experience. Hal ini sangat krusial, sehingga kapasitas bandwidth mungkin bisa lebih diprioritaskan bagi lini-lini seperti ini terlebih dahulu.
Keamanan siber
Tips berikutnya berkaitan dengan keamanan siber di dalam jaringan internet. Hal ini juga menjadi salah satu yang krusial. Menurut Djoko, jika keamanan tidak diperhatikan, ada kemungkinan penyerang serta pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat menyusup ke dalam jaringan internet yang digunakan.
Endpoint protection serta firewall managed services, kata Djoko, bisa jadi pilar kunci untuk bisa melindungi setiap perangkat dan jaringan, agar para pengunjung bisa saling terkoneksi dan memanfaatkan layanan digital yang diberikan dengan rasa aman serta nyaman.
Peran strategis teknologi
Perihal berikutnya yang harus diperhatikan, penggunaan teknologi secara strategis. Hal ini harus disadari oleh para penyelenggara MICE, artinya kehadiran teknologi bukan hanya untuk menyelesaikan masalah hari ini, namun terlebih menjadi pendorong pertumbuhan bisnis hari esok.
Mengingat kebutuhan internet yang sudah makin besar, konsumen dalam industri MICE pun menginginkan solusi-solusi yang serba instan. Hal ini bisa makin mudah bagi pelaku MICE, dengan bekerja sama dengan rekanan yang bisa membereskan semua urusan yang berkaitan dengan teknologi ini.
Itu tadi beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para pelaku industri MICE, demi kepuasan konsumen.