ChatGPT Luncurkan Fitur Study Mode, Bantu Pelajar Berpikir Kritis

- OpenAI meluncurkan fitur Study Mode dalam platform ChatGPT
- Tujuannya mengasah pemahaman dan keterampilan berpikir kritis siswa
- Study Mode akan diluncurkan untuk pengguna yang masuk pada paket ChatGPT Gratis, Plus, Pro, dan Tim mulai Selasa (29/7)
Jakarta, FORTUNE - OpenAI, pengembang ChatGPT, meluncurkan fitur baru pada platform chatbot tersebut, yang bertujuan membantu pelajar mengasah pemahaman dan keterampilan berpikir kritis.
“Study Mode dirancang agar menarik dan interaktif, serta membantu siswa mempelajari sesuatu, bukan hanya menyelesaikan sesuatu,” demikian keterangan OpenAI dalam laman resminya mengenai fitur baru dimaksud, Selasa (29/7).
Apabila fitur itu diaktifkan, ChatGPT akan mengajukan pertanyaan kepada pengguna untuk menguji pemahamannya dan, dalam beberapa kasus, menolak memberikan jawaban langsung kecuali pelajar terlibat dengan materi tersebut.
Dalam laman resminya, OpenAI mengatakan Study Mode akan diluncurkan bagi pengguna yang masuk pada paket ChatGPT Gratis, Plus, Pro, dan Tim mulai Selasa (29/7).
Perusahaan tersebut akan segera memperkenalkan Study Mode kepada pelanggan Edu dalam beberapa minggu mendatang. Sebagai konteks, sebagian besar pelanggan Edu terdiri dari anak muda yang pengurus sekolahnya telah membeli paket untuk seluruh siswa.
Laman Tech Crunch melaporkan Study Mode adalah upaya OpenAI mengatasi jutaan siswa yang memanfaatkan ChatGPT di sekolah. Ada kajian yang menunjukkan penggunaan ChatGPT dapat memberikan faedah bagi anak muda, tetapi sekaligus menggerus keterampilan berpikir kritis mereka.
Sebuah makalah penelitian yang dirilis pada Juni lalu menemukan bahwa orang yang menggunakan ChatGPT untuk menulis esai memiliki aktivitas otak lebih rendah selama proses tersebut dibandingkan dengan mereka yang menggunakan Google Search atau tidak sama sekali.
Ketika ChatGPT pertama kali diluncurkan pada 2022, penggunaannya yang meluas di lingkungan sekolah memicu kekhawatiran di kalangan pendidik, yang berujung pada larangan penggunaan AI generatif di banyak distrik sekolah di Amerika Serikat.
Pada 2023, beberapa sekolah di negeri tersebut mencabut larangan pemakaian ChatGPT. Para guru di seantero negeri pun menyadari platform tersebut akan menjadi bagian dari kehidupan anak muda.
VP OpenAI untuk urusan pendidikan, Leah Belsky, mengatakan perusahaan tidak menawarkan alat bagi orang tua atau pengurus sekolah untuk terpaku saja pada Study Mode. Namun, Belsky mengatakan OpenAI pada masa mendatang kemungkinan menerapkan sistem pendampingan atau bimbingan dari orang tua atau pengurus sekolah. Artinya, komitmen siswa untuk sungguh-sungguh belajar dapat dibuktikan ketika memakai Study Mode.
Menurut OpenAI, Study Mode adalah langkah pertama perusahaan meningkatkan pembelajaran di ChatGPT.
Menurut laporan Reuters, pengguna aktif mingguan ChatGPT melampaui 400 juta pada Februari 2025, melonjak dari 300 juta pada Desember.
Pengguna bisnis berbayarnya telah melampaui 2 juta pada Februari, lebih dari dua kali lipat dari pembaruan terakhirnya pada September tahun lalu.
Dari sisi keuangan, pendapatan perusahaan mencapai US$10 miliar (atau lebih dari Rp160 triliun) pada Juni 2025. Pencapaian ini didorong oleh adopsi AI yang kian marak, terutama sejak peluncuran platform chatbot populernya, ChatGPT, sekitar 2,5 tahun lalu.