TECH

10 Prediksi Tren Teknologi 2025, Bisnis Harus Cepat Beradaptasi

Teknologi AI masih mendominasi.

10 Prediksi Tren Teknologi 2025, Bisnis Harus Cepat BeradaptasiIlustrasi penggunaan AI/DOK. SAP
23 October 2024

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan riset dan konsultasi Gartner kembali merilis Tren Teknologi strategis yang diprediksi akan mendominasi dunia bisnis pada tahun 2025. Dalam laporan terbaru mereka, Gartner menyoroti pentingnya perusahaan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi yang datang, termasuk agen AI, kriptografi postkuantum, komputasi hibrida, dan teknologi baru lainnya yang sedang berkembang.

Laporan tahunan yang diluncurkan bertepatan dengan Gartner IT Symposium/Xpo di Orlando, memberikan gambaran tentang teknologi masa depan yang harus mulai diperhatikan oleh perusahaan. Beberapa tren teknologi yang disebutkan mungkin masih terasa futuristik, tetapi Gartner menekankan bahwa bisnis perlu mulai menyadari dan mempersiapkan diri menghadapi inovasi tersebut.

Contohnya, teknologi komputasi optik dan neuromorfik diprediksi akan menjadi fondasi penting bagi komputasi hibrida dan hemat energi. Komputasi optik memanfaatkan foton yang bergerak jauh lebih cepat daripada elektron, sehingga mengurangi panas dan meningkatkan kinerja dalam tugas komputasi intensif. Komputasi neuromorfik, di sisi lain, menawarkan pendekatan pemrosesan yang lebih menyerupai otak manusia dengan bekerja secara paralel, berpotensi mempercepat proses AI dan sensor.

Gartner juga menggarisbawahi pentingnya akselerator baru yang melengkapi unit pemrosesan pusat (CPU). Teknologi seperti GPU yang awalnya digunakan dalam industri game, kini terbukti sangat berguna dalam perhitungan AI dan kripto, bersama dengan unit pemrosesan khusus seperti Tensor Processing Units (TPU) yang dirancang untuk pembelajaran mesin.

Meskipun banyak dari teknologi ini belum siap untuk diadopsi secara luas dalam waktu dekat, Gartner menekankan bahwa tren ini menunjukkan arah masa depan dan perusahaan perlu mulai merencanakan langkah-langkah strategis. Gartner tidak menyarankan bahwa setiap perusahaan harus segera menerapkan semua inisiatif ini, tetapi lebih mendorong mereka untuk waspada dan siap menghadapi peluang dan tantangan yang akan datang.

Dengan kemunculan agen AI yang diharapkan akan mulai mengambil keputusan otonom, serta platform tata kelola AI yang berfokus pada kepercayaan, risiko, dan keamanan, Gartner memperkirakan bahwa inovasi ini akan berdampak besar pada cara kerja bisnis di masa depan.

Salah satu tren menarik adalah AI Agensi, yang memungkinkan agen AI untuk mengambil tindakan secara otonom, berbeda dari sistem otomatis yang telah ada selama beberapa dekade. Gartner memprediksi bahwa pada tahun 2028, 15 persen dari keputusan sehari-hari akan diambil oleh agen AI. Berikut ini prediksi tren teknologi 2025 sebagai gambaran untuk berbagai sektor industri dan bisnis.

1. AI agensi (Agentic AI)

AI agensi adalah cara korporat untuk menyebut AI dengan agen. Saya suka bagaimana Microsoft menggambarkannya. Mereka mengatakan "Pikirkan agen sebagai aplikasi baru untuk dunia yang didukung AI."

Pada dasarnya, idenya adalah bahwa AI akan mengambil peran dalam beberapa tindakan otonom. Ingatlah bahwa otonom tidak sama dengan otomatis. Kami telah melakukan "otomatis" selama beberapa dekade.

Sistem otomatis mengikuti instruksi tertentu untuk melakukan tugas. Sistem otonom beroperasi secara independen, belajar, mengambil keputusan, dan beradaptasi.

Meskipun saat ini tidak ada keputusan yang dibuat oleh agen AI, Gartner memprediksi bahwa sekitar 15 persen dari keputusan pekerjaan sehari-hari akan dibuat oleh agen AI pada tahun 2028.

2. Platform tata kelola dengan AI (AI governance platforms)

Platform tata kelola dengan AI layak mendapat perhatian setiap eksekutif di jajaran C-level. Ini semua tentang kepercayaan, akuntabilitas, dan dasar hukum serta etika dari sistem AI. 

Tata kelola AI adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kerangka kerja dalam mengelola tantangan ini. Gartner menggunakan akronim TRiSM (Trust, Risk, and Security Management).

Inilah kesimpulan besar dari prediksi masa depan yang dilakukan Gartner. Mereka memprediksi bahwa dalam tiga tahun, "Organisasi yang menerapkan platform tata kelola AI yang komprehensif akan mengalami 40 persen lebih sedikit insiden etika terkait AI dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki sistem semacam itu."

Insiden etika yang dimaksud yakni akibat tuntutan hukum, keluhan karyawan, dan hubungan publlik yang sangat buruk. Pengurangan 40 persen insiden atau masalah bisa berarti perbedaan antara melanjutkan karier yang sukses atau berdiri di antrean pengangguran.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.