TECH

L’Oréal Indonesia Ungkap Perjalanan Ilmiah Inovasi Kecantikan

Riset di balik terciptanya Melasyl™ untuk masalah pigmentasi

L’Oréal Indonesia Ungkap Perjalanan Ilmiah Inovasi KecantikanEvaluation Intelligence Lab/Dok. L’Oreal
19 September 2024

Jakarta, FORTUNE - Selama 115 tahun, L’Oréal menerapkan inovasi kecantikan berbasis sains dengan menghadirkan terobosan ilmiah yang sesuai dengan kebutuhan rambut dan kulit konsumen. Salah satu inovasi terbarunya adalah Melasyl™, molekul revolusioner yang dikembangkan untuk mengatasi gangguan hiperpigmentasi setelah melewati hampir dua dekade penelitian global dan lokal.

Didukung oleh Evaluation Intelligence (EI) Center yang telah beroperasi di Indonesia sejak 2012, L’Oréal Indonesia terus berupaya menghadirkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan unik konsumen Indonesia.

Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L'Oréal Indonesia, Melanie Masriel, menekankan pentingnya riset dan inovasi dalam pengembangan produk. Menurutnya, L’Oréal merupakan pionir di banyak aspek; pewarna rambut komersial pertama di dunia, model epidermis rekonstruksi pertama, hingga ratusan paten setiap tahunnya.

"Inovasi-inovasi kami tidak terjadi dalam semalam. Proses ini memerlukan dedikasi yang tinggi, dan tidak mungkin diciptakan dalam waktu semalam. Di L’Oréal, kami memastikan setiap inovasi yang kami hadirkan benar-benar teruji dan memberikan manfaat nyata bagi konsumen kami,” ujarnya dalam temu media di Jakarta, (19/9).

Ia juga mengatakan, konsumen Indonesia merupakan salah satu pasar penting bagi L’Oréal secara global. Sejak 2012, EI Center di Indonesia berperan dalam memberikan wawasan mendalam tentang tren dan kebutuhan konsumen lokal, serta mengevaluasi aspek sensorik produk-produk L’Oréal. Dengan demikian, produk yang dihasilkan tidak hanya efektif, tetapi juga relevan bagi konsumen Indonesia.

Proses R&D L’Oréal untuk memecahkan masalah pigmentasi

Konferensi pers inovasi L'Oreal (19/6)/Dok. Fortune idn/desy y.

Pigmentasi kulit merupakan salah satu fokus utama L’Oréal, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia yang sering terpapar sinar UV. Berdasarkan sebuah studi, 1 dari 2 orang di dunia khawatir akan gangguan pigmentasi, sementara di Indonesia angkanya lebih tinggi, mencapai 73 persen. L’Oréal memanfaatkan lebih dari 35 tahun penelitian untuk memahami mekanisme pigmentasi kulit dan mengembangkan produk yang aman dan efektif, seperti Melasyl™.

Head of Research and Innovation (R&I) L’Oréal Indonesia, Akash Tiwari, mengungkapkan penelitian tentang Melasyl™ telah dilakukan selama hampir 20 tahun di 13 negara, termasuk di Indonesia.

"Molekul ini merupakan 1 dari 100.000 molekul yang kami uji, hingga akhirnya kami menemukan Melasyl™. Di Indonesia sendiri, EI Center sangat berperan penting dalam mengevaluasi klaim efektivitas produk hingga pengalaman sensorik dari produk yang mengandung Melasyl™,” kata Akash.

EI Center di Indonesia adalah salah satu dari 13 pusat evaluasi L’Oréal di dunia. Pada tahun 2023, fasilitas ini telah melibatkan lebih dari 12.500 orang dalam berbagai studi pengujian produk, dengan 9.000 perempuan ikut serta dalam pengujian produk perawatan kulit dan rambut. Selain itu, 1.500 dokter spesialis kulit juga terlibat untuk memastikan inovasi produk memenuhi kebutuhan pasar lokal.

Pentingnya inovasi berbasis sains

Demonstrasi Cara Kerja UVA dan UVB (KI)/Demonstrasi cara kerja melasyl (ka)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.