Tawarkan Fitur Staking, Reku Berkolaborasi dengan Bappebti
Fintech kripto pertama yang berizin staking Bappebti.
Jakarta, FORTUNE - Reku, platform pertukaran dan pasar kripto Indonesia, resmi menjadi platform pertama yang mendapatkan persetujuan untuk menjalankan staking dari Badan Pengawas Perdagangan Komoditas dan Berjangka (Bappebti). Dengan demikkian, Reku menjadi platform pasar kripto satu-satunya di Indonesia saat ini yang mendapatkan Surat Keputusan Kepala Bappebti mengenai ruang lingkup kegiatan staking per awal Juni lalu.
Sejak 2 September 2022, Reku telah bekerja sama dengan Bappebti dalam pelaksanaan peraturan dan tata tertib terkait staking. Legalitas ini memberikan jaminan kepada pengguna bahwa aset kripto yang mereka staking di Reku benar-benar disimpan dan dikelola di blockchain. Oleh karena itu, regulator dapat secara ketat mengevaluasi, mengaudit, dan mengawasi sistem Reku untuk melindungi para staker dari risiko penyalahgunaan dana.
CCO dan Co-Founder Reku, Robby, mengapresiasi dukungan Bappebti terhadap perkembangan ekosistem kripto di Indonesia. "Reku berkomitmen untuk terus berinovasi demi kemajuan investor di Indonesia dan tetap menjunjung tinggi kepatuhan pada peraturan yang ada," ujarnya dalam keterangan yang dikutip Jumat (16/6)
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Tirta Karma Senjaya, mengatakan seleksi yang ketat perlu dilakukan sebelum mendapatkan keputusan kepala Bappebti untuk menerbitkan surat persetujuan penambahan ruang lingkup calon pedagang aset kripto.
"Maka, penting untuk produk staking untuk diberlakukan standarisasi demi menjamin keamanan investor kripto di Indonesia," ujarnya.
Reku memiliki sekitar 500.000 pengguna hingga saat ini, dan pernah memperoleh pendanaan seri A senilai US$11 juta yang dipimpin oleh AC Ventures, dengan partisipasi dari sejumlah investor terkemuka, termasuk Coinbase Ventures.
Fitur staking di aplikasi Reku
Melalui investasi dengan cara staking ini, pengguna bisa mendapatkan imbalan atas partisipasinya dalam perkembangan blockchain. Dalam staking, imbalan tersebut berupa koin dari jaringan blockchain yang didapatkan dari block reward dan atau pendapatan jaringan.
Reku memiliki lima koin berbeda yang bisa di-staking dengan imbalan hingga 12,5 per tahun per tahun, mulai dari Cardano (ADA), Ethereum (ETH), Polygon (MATIC), Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Tezos (XTZ). Investasi staking kripto tidak hanya sekadar mendapatkan imbalan, melainkan juga keuntungan yang didapat saat terjadi kenaikan harga per koinnya.
Sebelumnya, Reku hanya menyediakan layanan sebagai platform jual-beli aset kripto. Namun, sekarang mereka telah melengkapi platform dengan sejumlah fitur baru, termasuk staking, serta menyediakan dua mode, yaitu Pro dan Lightning, yang memudahkan para investor dalam mengelola aset mereka melalui satu aplikasi.
Mode Pro dalam aplikasi Reku memungkinkan para investor untuk menggunakan fitur secara lebih mendalam, serta mengatur harga jual-beli sesuai dengan target atau strategi yang mereka miliki.
Sementara itu, Mode Lightning hadir untuk membantu investor dalam melakukan pembelian atau penjualan aset kripto secara instan, tanpa perlu terlalu memperhatikan harga yang diajukan. Desain mode ini sengaja disederhanakan agar prosesnya menjadi lebih mudah dan efisien bagi para investor.