Apple Raup Penjualan Besar, Menperin Pertanyakan Realisasi Investasi
Apple belum realisasikan seluruh komitmen investasinya.
Fortune Recap
- Komitmen investasi Apple di Indonesia belum sepenuhnya dipenuhi, dengan total investasi Rp1,7 triliun yang dijanjikan masih kurang sekitar Rp300 miliar.
- Indonesia hanya memiliki satu pemasok dalam rantai pasok global (GVC) Apple, sementara negara-negara lain seperti Vietnam dan Malaysia memiliki lebih banyak pemasok.
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (KeMenperin) melaporkan bahwa Apple Inc. meraup keuntungan lebih dari Rp30 triliun dari penjualan iPhone dan produk HKT (handphone, komputer genggam, dan tablet) sepanjang 2023 di Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan keheranannya, karena meskipun pendapatan Apple sangat besar, komitmen Investasi perusahaan tersebut di Indonesia belum sepenuhnya dipenuhi.
Dari total investasi Rp1,7 triliun yang dijanjikan, masih tersisa kurang sekitar Rp300 miliar.
“Nilainya kecil, jauh di bawah Rp300 miliar setelah diaudit. Untuk perusahaan besar seperti Apple, ini jumlah yang sangat kecil,” kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (12/11).
Agus menambahkan bahwa kontribusi Indonesia terhadap penjualan Apple cukup besar, dengan penjualan produk HKT mencapai 2,17 juta unit.
Agus juga menyoroti minimnya peran Indonesia dalam rantai pasok global (GVC) Apple. Hingga saat ini, baru satu perusahaan Indonesia, yaitu Geo Corporation, yang masuk dalam GVC Apple sebagai pengembang aplikasi.
Agus mengatakan bahwa dari enam kategori komponen Apple yang berpotensi diproduksi di Indonesia, setidaknya ada 17 perusahaan lokal yang siap berpartisipasi.
Sebagai perbandingan, negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Singapura sudah memiliki lebih banyak pemasok untuk Apple. Vietnam memiliki 35 pemasok, Malaysia 19, Thailand 24, dan Singapura 23, sementara Indonesia hanya memiliki satu.
Agus juga menunjukkan bahwa penjualan Apple di Indonesia sebenarnya lebih tinggi dibandingkan negara-negara tersebut, meskipun jumlah pemasoknya jauh lebih sedikit.
“Data menunjukkan bahwa Apple menjual 2,17 juta unit produk HKT di sini, sedangkan di Filipina 1,53 juta unit, Vietnam 1,43 juta unit, dan Thailand 1,69 juta unit,” kata Agus.
Perlakuan sama antar pelaku usaha
Untuk memastikan keadilan, Agus menekankan bahwa perusahaan-perusahaan lain telah memenuhi komitmen investasinya di Indonesia. Pemerintah kini menawarkan tiga opsi agar Apple dapat memenuhi janji investasinya.
Pertama, perusahaan AS ini diminta membangun fasilitas riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia, yang berbeda dari akademi Apple yang sudah ada. Kedua, Apple diminta memasukkan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok globalnya.
Ketiga, pemerintah Indonesia bakal mendorong kelanjutan pembangunan Apple Academy. Menurut Agus, saat ini Apple telah membangun tiga Apple Academy di Indonesia, yakni yang berada di Tangerang Selatan, Batam dan Surabaya.
"[Tiga poin investasi] ini yang kita negosiasikan dengan Apple ke depan. Dari 2023 sampai 2026, kita akan kejar itu," ujarnya.
Agus berharap Apple turut melibatkan industri Indonesia dalam rantai pasok globalnya, yang menjadi salah satu syarat agar penjualan iPhone 16 dapat dilanjutkan di Indonesia.