Lawan Scam Center, WhatsApp Perketat Keamanan Grup dan Kontak Asing

- Whatsapp meluncurkan fitur baru demi melindungi pengguna dari penipuan skala besar.
- Fitur tersebut memberikan ikhtisar keamanan saat pengguna ditambahkan ke grup Whatsapp baru oleh orang yang tidak dikenal.
- Whatsapp telah memblokir lebih dari 6,8 juta akun terhubung dengan akun penipuan selama 6 bulan pertama tahun ini.
Jakarta, FORTUNE - WhatsApp resmi meluncurkan fitur keamanan baru untuk melindungi pengguna dari penipuan skala besar, terutama saat ditambahkan ke dalam grup oleh orang tak dikenal. Langkah ini merupakan bagian dari upaya masif WhatsApp yang telah memblokir lebih dari 6,8 juta akun terindikasi penipuan sepanjang paruh pertama 2025.
Fitur utama yang dirilis adalah sebuah pratinjau keamanan (security overview) yang muncul ketika pengguna diundang ke grup baru oleh nomor yang tidak ada di dalam kontak.
Melalui pratinjau ini, pengguna bisa melihat informasi penting tentang grup dan langsung memilih untuk keluar tanpa perlu masuk dan melihat isi obrolan. Notifikasi dari grup tersebut juga akan diheningkan secara otomatis hingga pengguna memutuskan untuk tetap bergabung.
Selain itu, WhatsApp juga sedang menguji pendekatan baru untuk memperingatkan pengguna saat berinteraksi dengan kontak yang belum disimpan. Tujuannya adalah memberikan informasi tambahan agar pengguna bisa lebih waspada.
“Untuk mencegah taktik penipu yang menghubungi pengguna terlebih dahulu di tempat lain sebelum meminta untuk mengirim pesan melalui WhatsApp, kami menguji pendekatan baru untuk memperingatkan orang agar berhenti sejenak sebelum berinteraksi,” demikian keterangan perusahaan tersebut dalam laman resminya, dikutip Rabu (6/8).
Upaya proaktif ini merupakan tindak lanjut dari investigasi WhatsApp yang menemukan bahwa banyak penipuan dioperasikan oleh scam centers atau pusat penipuan kriminal. Pusat-pusat ini sering kali didorong oleh kerja paksa dan dioperasikan oleh sindikat kejahatan terorganisir, terutama di Asia Tenggara.
Sindikat ini menjalankan berbagai kampanye penipuan, mulai dari skema investasi mata uang kripto palsu hingga modus piramida.
Sebagai penutup, WhatsApp mengingatkan pengguna akan satu tanda bahaya utama dari segala jenis penipuan online.
“Selalu ada jebakan dan ini harus menjadi tanda bahaya bagi semua orang: Anda harus membayar di muka untuk mendapatkan imbal hasil atau keuntungan yang dijanjikan,” begitu bunyi imbauannya.