TECH

AirAsia Rilis Aplikasi Keuangan AirAsia Money, Saingi Ovo & Gopay?

AirAsia telah bekerja sama dengan sejumlah platform lokal.

AirAsia Rilis Aplikasi Keuangan AirAsia Money, Saingi Ovo & Gopay?Shutterstock/NYC Russ
02 March 2022

Jakarta, FORTUNE – Maskapai penerbangan AirAsia Group mengumumkan ekspansi bisnis layanan keuangan AirAsia Money di Indonesia. Produk tersebut akan terintegrasi dalam aplikasi super (super app) perseroan.

Head of AirAsia Money, Nadia Ikrana Hasanuddin, mengatakan AirAsia Money perdana rilis di Malaysia tahun lalu, dan lantas meluncurkan AirAsia Money di Indonesia. AirAsia Money merupakan lokapasar produk finansial yang menawarkan solusi keuangan terjangkau, dari asuransi, investasi, pengiriman uang, dan penggalangan dana sosial. 

“Layanan kami dirancang untuk membantu pengggunanya mendapatkan kepuasan dan mencapai kebebasan serta keamanan finansial yang sekaligus menjawab kebutuhan serta gaya hidup kaum muda Indonesia saat ini,” kata Nadia dalam keterangan kepada media, Rabu (2/3).

AirAsia Money bekerja sama dengan platform keuangan Indonesia seperti PasarPolis, Bareksa, Rumah Zakat, dan Wise. 

Inovasi pendatang baru

Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine, mengatakan Indonesia tengah mengembangkan perekonomian digital khususnya sektor teknologi keuangan secara besar-besaran.

 “Kami melihat peluang untuk memanfaatkan basis dan ekosistem kami dan berkomitmen untuk memberikan opsi yang paling cocok tidak hanya untuk penawaran, perjalanan, dan gaya hidup, tetapi juga pada layanan keuangan,” ujarnya.

AirAsia tengah aktif melakukan transformasi bisnis. Dalam rilis sebelumnya, perseroan mengumumkan perubahan nama menjadi Capital A. Saat ini pelbagai produk dan layanan—termasuk 16 produk dan layanan di aplikasi super—telah diakses oleh lebih dari 700 juta orang di Asia Tenggara. Sebut saja, layanan penerbangan, kebutuhan gaya hidup sehari-hari, e-commerce, pengiriman makanan dan ride hailing.

Persaingan di industri keuangan digital

AirAsia Money dapat menyemarakkan persaingan di aplikasi keuangan maupun pembayaran yang sebelumnya diisi pemain besar seperti Ovo, GoPay, Dana, Shopee Pay, dan Link Aja.

Berdasarkan survei dari Kadence Internasional, Ovo merupakan e-wallet atau dompet digital dengan awareness tertinggi yang mencapai 96 persen, diikuti GoPay 95 persen, Shopee Pay 81 persen, Dana 93 persen, dan LinkAja 75 persen.

Perusahaan riset pasar tersebut menemukan responden Indonesia menggunakan setidaknya 2-3 aplikasi dompet digital dalam sebulan terakhir. Bahkan, 44 respoden di antaranya menyatakan menggunakan dompet digital empat kali dalam seminggu.

Survei ini tertuang dalam laporan bertajuk Digital Payment and Financial Services Usage and Behaviour in Indonesia. Kadence International melakukan jajak pendapat terhadap 1.000 responden di sejumlah wilayah seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, Palembang Medan, pada Agustus 2021.

Sebagai tambahan, Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi elektronik pada 2021 tumbuh 49,06 persen menjadi Rp305,4 triliun. Tahun ini, bank sentral memperkirakan transaksi digital akan tumbuh menjadi Rp357,7 triliun.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.