TECH

Huawei Raup Laba Rp256 Triliun Meski Terkena Sanksi dari AS

Laba Huawei tumbuh 75,9 persen dalam setahun.

Huawei Raup Laba Rp256 Triliun Meski Terkena Sanksi dari ASIlustrasi ketegangan Huawei dengan Amerika Serikat. Shutterstock/Ascannio
29 March 2022

Jakarta, FORTUNE – Huawei berhasil meraih kinerja yang solid meski terhambat isu sanksi dari Amerika Serikat (AS). Perusahaan teknologi asal Cina ini sanggup meraup laba 113,72 miliar yuan atau setara Rp256,43 triliun. Padahal, tahun sebelumnya hanya 64,65 miliar yuan. 

Namun, pendapatan Huawei sesungguhnya turun 28,6 persen menjadi 636,81 miliar yuan atau setara dengan Rp1.435 triliun. Pada 2020, pendapatan Huawei mencapai 891,37 miliar yuan.

“Untuk Huawei pada 2021, kami mungkin telah melewati zona hitam bencana ini,” kata Meng Wanzhou, Chief Financial Officer (CFO) Huawei, seperti dikutip dari Associated Press (AP), Selasa (29/3). Dia menyebut soal sanksi dari pemerintah AS yang berdampak signifikan terhadap perseroan.

Sebagai konteks, pemerintah AS memberlakukan sanksi kepada Huawei dengan membatasi akses perusahaan tersebut ke sebagian besar teknologi buatan perseroan AS. Pada 2019, di bawah kepemimpinan Donald Trump, AS memblokir akses Huawei terutama untuk chip dan sejumlah komponen serta beberapa layanan dari Google.

Pemerintah AS pun pada 2020 memperketat kebijakan tersebut dengan melarang produsen global menggunakan teknologi buatan AS untuk membuat chip yang dirancang oleh Huawei.

Tentu, kebijakan tersebut berdampak terhadap penjualan lebih-lebih pada bisnis ponsel pintar Huawei. Di saat sama, Huawei juga harus merombak operasionalnya pada skala global.

Efisiensi dan sejumlah strategi

Huawei. Shutterstock/viewimage
Huawei. Shutterstock/viewimage

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.