Netflix Akuisisi Pengembang Gim the Walking Dead US$72 Juta
Netflix sejauh ini sudah berkolaborasi dengan Next Games.
Jakarta, FORTUNE – Netflix belum lama ini secara resmi mengumumkan akuisisi terhadap Next Games, pengembang dan penerbit gim yang berbasis di Finlandia. Aksi korporasi perusahaan layanan streaming tersebut menambah daftar tren merger atau akuisisi di industri gim pada awal tahun ini.
Dalam keterangan kepada media, VP Game Netflix, Michael Verdu, mengatakan perseroan telah menandatangani perjanjian untuk mengambil alih Next Games, yang didirikan pada 2013, dan dipimpin oleh Teemu Huuhtanen.
Next Games juga merupakan pengembang gim seluler yang mengembangkan beberapa waralaba populer seperti Stranger Things: Puzzle Tales dan The Walking Dead.
“Sementara kami baru memulai game, saya yakin bahwa bersama dengan Next Games, kami akan dapat membangun portofolio game kelas dunia—tanpa iklan dan tanpa pembelian dalam aplikasi—yang akan menyenangkan anggota kami di seluruh dunia,” kata Michael, seperti dikutip pada Jumat (4/3).
Dalam aksi itu, Netflix berencana menginvestasikan US$72 juta atau lebih dari Rp1 triliun, menurut Reuters. Rencananya, transaksi tersebut bakal rampung pada Juni tahun ini.
Kolaborasi pengembangan waralaba gim populer
CEO Next Games, Teemu Huhtanen, mengatakan fokus perseroan adalah menjalankan visi sebagai mitra pilihan untuk bisnis hiburan global dan membuat hiburan interaktif berdasarkan waralaba populer.
Kolaborasi dengan layanan streaming terbesar dunia, Netflix, memunculkan peluang untuk menghadirkan pengalaman interaktif tersebut.
“Kolaborasi erat kami dengan Netflix di Stranger Things: Puzzle Tales telah membuktikan bahwa bersama-sama kami menciptakan kemitraan yang kuat. Ini adalah kesempatan unik untuk meningkatkan level studio di semua lini dan melanjutkan misi kami bersama,” ujar Teemu dalam pernyataan resmi.
Kesepakatan itu adalah bagian dari strategi Netflix untuk membangun konten gim sebagai pelengkap katalog videonya, dan Next Games sangat cocok, demikian Tech Crunch. Baik Keduanya juga sudah memiliki hubungan kuat lebih-lebih pada sejumlah waralaba gim yang disinggung di atas.
Aksi Netflix juga menggarisbawahi soal strategi untuk memproduksi atau membeli karya eksklusifnya sendiri, dan sekarang membangun waralaba yang lebih besar berdasarkan hal tersebut di berbagai layar dan pengalaman.
Next Games memiliki 120 karyawan pada akhir tahun lalu. Pendapatannya mencapai EUR27,2 juta atau lebih dari Rp431 miliar.
Daftar akuisisi atau merger di industri gim
Netflix menyusul sejumlah perseroan lain dalam aksi akuisisi terhadap pengembang gim.
Sebelum ini, Sony Group Corporation—melalui anak usaha Sony Interactive Entertainment—mencaplok Bungi, perusahaan pembuat gim seperti Halo dan Destiny. Aksi Sony tersebut bernilai US$3,6 miliar atau lebih dari Rp51 triliun, termasuk harga pembellian saham, insentif karyawan, dan modal kerja.
Microsoft pada Selasa (18/1) menyatakan akuisisi terhadap Activision Blizzard, pembuat gim Call of Duty dan Warcraft, senilai US$68,7 miliar atau sekitar Rp978,98 triliun.
Lalu, Auto Take Two-Interactive, pembuat gim Grand Theft Auto (GTA), menyebut rencana pembelian Zynga, produsen gim Farm Ville sebesar US$12,7 miliar atau setara Rp181,61 triliun.
Sebagai tambahan, berdasarkan data dari Newzoo, ruang tumbuh industri gim dunia masih besar. Perusahaan analitik data itu memperkirakan pasar gim global pada 2021 beroleh pendapatan US$180,3 miliar (Rp2.569 triliun). Sedangkan, pada 2024, pendapatannya diperkirakan naik menjadi US$218,8 miliar (Rp3.118 triliun).