Jakarta, FORTUNE – Kelesuan pada pasar aset kripto yang telah berlangsung sejak awal 2022 berujung pada limbungnya sejumlah perusahaan. Banyak perusahaan dengan fokus kripto gulung tikar, dan kini giliran Core Scientific, perusahaan penambangan aset kripto, yang dikabarkan mengajukan status kepailitan memburuknya kinerja keuangan
Laman newsbtc.com, Selasa (1/11), mewartakan perusahaan secara resmi melayangkan informasi kebangkrutan ke Komisi Keamanan dan Pertukaran Amerika Serikat. Dalam keterbukaan informasinya, Core Scientific menyatakan perusahaan berpotensi kehabisan dana sebelum tahun ini berakhir.
Perseroan mengaku tidak bisa membayar pinjaman yang jatuh tempo pada akhir Oktober dan November. Namun, Core Scientific telah bekerja sama dengan firma hukum demi membahas kemungkinan proses restrukturisasi atau pengajuan perlindungan kebangkrutan
“Seperti yang diungkapkan sebelumnya, kinerja operasi dan likuiditas perusahaan telah sangat dipengaruhi oleh penurunan harga Bitcoin yang berkepanjangan, peningkatan biaya listrik, peningkatan tingkat hash jaringan Bitcoin global, dan litigasi dengan Celsius Networks LLC dan afiliasinya,” demikian keterbukaan informasi Core Scientific, seperti dikutip dari Bitcoin.com.
Masalah penambangan
Newsbtc.com memberitakan Core mesti menghadapi hal lain seperti pembengkakan pada tagihan listrik meyusul peningkatan tarif setrum.
Perusahaan tersebut juga harus menghadapi kesulitan penambangan jaringan Bitcoin saat ini. Menurut warta Fortune.com, Selasa (11/10), tingkat kesulitan penambangan aset kripto tersebut melonjak 13,55 persen, dan dianggap yang terbesar sejak pertumbuhan 21,53 persen pada 2021.
Indikator tingkat kesulitan ini menunjukkan kompleksitas dalam upaya penambangan blok pada jaringan blockchain aset kripto tertentu, demikian Investopedia. Semakin tinggi kesulitan berarti semakin besar daya komputasi tambahan untuk memverifikasi transaksi yang dimaksudkan pada sebuah blockchain.
Urusan penambangan itu membuat total kepemilikan Bitcoin Core Scientic kian menipis. Berdasarkan keterbukaan informasi, Core masih menyimpan sekitar 1.501 Bitcoin pada September tahun lalu. Namun, kini hanya tersisa 24 Bitcoin.
Di tengah kabar penurunan kinerja, sahamnya pun turun tajam. Mengutip Google Finance, saham yang terdaftar di Nasdaq itu kini hanya dihargai US$0,20 per lembar, atau turun 98,08 persen dari US$10,43 pada awal tahun (year-to-date/ytd).
Core Scientific bukan satu-satunya perusahaan penambangan aset kripto yang mengajukan pailit. Compute North yang berkantor pusat di AS telah menyampaikan kebangkrutan pada September lantaran menanggung utang US$500 juta kepada setidaknya 200 kreditur.