TECH

Riset IDC: Dampak Inflasi, Pasar Ponsel RI Q2-2022 Anjlok

Oppo berada di posisi teratas.

Riset IDC: Dampak Inflasi, Pasar Ponsel RI Q2-2022 AnjlokIlustrasi ponsel pintar. Shutterstock/ImYanis
20 September 2022

Jakarta, FORTUNE – Kinerja pasar ponsel dalam negeri pada kuartal kedua tahun ini merosot, menurut laporan terbaru dari International Data Corporation (IDC). Firma riset pasar tersebut menekankan soal dampak inflasi yang memaksa konsumen mempertimbangkan kembali pengeluaran untuk barang elektronik.

Menurut IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, jumlah pengapalan ponsel di Indonesia pada kuartal kedua 2022 hanya mencapai 9,5 juta unit, atau turun 10 persen ketimbang periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Secara keseluruhan, pasar ponsel pintar RI pada semester I-2022 terkoreksi 13,7 persen secara tahunan. Namun, dibandingkan semester pertama 2019, atau sebelum COVID-19 merebak, pertumbuhannya 3,7 persen.

Menurut Associate Market Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia, baik produsen smartphone maupun konsumen sebenarnya telah bersiap menghadapi musim Ramadan. Namun, permintaan konsumen mengalami perlambatan.

“Kenaikan harga barang juga menambah tekanan pada pendapatan yang dapat dibelanjakan, memaksa masyarakat untuk memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan primer,” katanya, dalam rilis resmi, dikutip Selasa (20/9).

IDC memperkirakan pasar ponsel pada semester II-2022 akan stagnan karena sejumlah hal, seperti inflasi, pergerakan nilai tukar, kenaikan suku bunga, dan harga bahan bakar minyak (BBM). Lembaga itu menaksir pengapalan smartphone akan menurun pada keseluruhan tahun.

Penguasa pasar ponsel

Ilustrasi toko ponsel. Shutterstock/bodnar.photo
Ilustrasi toko ponsel. Shutterstock/bodnar.photo

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.