Riset: Warga RI Banyak Mengakses Aplikasi Keuangan Selama Ramadan
Brand bisa melihat tren perilaku konsumen sebagai referensi.
Jakarta, FORTUNE – Masyarakat Indonesia banyak mengakses aplikasi selama Ramadan, mulai dari layanan keuangan (financial technology/fintech) hingga aplikasi makanan, menurut riset dari SHAREit Group, platform daring dan luring konten digital secara global.
Dalam laporan bertajuk Plan an Impactful Ramadhan 2022, SHAREit menunjukkan terdapat sembilan aplikasi yang paling banyak dibagikan lewat platformnya, yaitu aplikasi keuangan (fintech), buku dan referensi, portal berita dan majalah, aplikasi hiburan olahraga, resep makanan, aplikasi kesehatan, kebugaran (health & fitness), aplikasi chatting, dan event.
Country Sales Director SHAREit Group, Aat Pangestu Hadi, mengatakan Ramadan menjadi momentum peningkatan penggunaan pelbagai aplikasi. Pasalnya, setiap individu ingin mempersiapkan yang terbaik untuk kebutuhan Hari Raya Idulfitri dengan kerabat, teman, maupun keluarga.
Dengan begitu, Ramadan turut menjadi peluang bagi brand untuk memenangkan persaingan pasar dengan mengikuti fase yang lazim terjadi, menurut Hadi.
“Selama Ramadan, brand harus mengenali kebutuhan pelanggan mereka dan menyusun strategi untuk dapat mencapai target demografis mereka melalui pemasaran yang disesuaikan dan platform terpercaya. Penting juga untuk belajar dari tren perilaku pelanggan dari tahun sebelumnya,” katanya dalam keterangan kepada media, Selasa (26/4).
Aplikasi keuangan dominan
Penggunaan aplikasi ini terbagi ke dalam empat fase, yaitu seminggu sebelum Ramadan, minggu 1-2 Ramadan, minggu 3-4, dan seminggu pasca Ramadan. Masing-masing babak tersebut menunjukkan perbedaan kebutuhan konsumen yang berpengaruh pada kebiasaan dalam menggunakan aplikasi tertentu.
Aplikasi keuangan termasuk yang paling banyak dibagikan selama Ramadan dengan persentase mencapai 25 persen, menurut riset sama. Bahkan, layanan ini memuncak hingga 43 persen pada fase ketiga Ramadan.
“Hal ini disebabkan adanya lonjakan belanja dari minggu pertama hingga Lebaran, serta tingginya pengajuan pinjaman untuk membiayai kebutuhan acara dan liburan menjelang hari raya,” ujarnya.
Aplikasi event turut meningkat sebesar 55 persen selama periode sama. Lalu, melambung pada fase keempat mencapai 80 persen. Situasi tersebut dinilai tercipta akibat sebagian besar warga yang merencanakan pertemuan dengan orang-orang terdekat untuk merayakan Idulfitri. Mereka menggunakan aplikasi event untuk mencari referensi tempat pertemuan
Akan hal aplikasi buku dan referensi, peningkatannya 43 persen selama Ramadan dan membubung sebesar 67 persen khusus pada fase kedua. Selama Ramadan, masyarakat condong menggunakan waktu luang untuk membaca buku maupun mencari referensi bacaan yang berkaitan dengan momen bulan suci.
Fase tertentu: media, olahraga, dan makanan
Selain ditengok berdasar perilaku konsumen selama Ramadan penuh, riset sama ikut menunjukkan aplikasi yang banyak dibagikan pada fase tertentu. Sebagai misal, aplikasi berita dan majalah yang meningkat 43 persen pada fase pertama seiring kebutuhan untuk mengetahui informasi Ramadan, khususnya soal kebijakan pemerintah.
Aplikasi olahraga juga mengalami tren sama dengan persentase sebesar 55 persen dan meningkat pada fase kedua mencapai 69 persen. Demikian juga dengan aplikasi medis yang meningkat sebesar 25 persen pada fase pertama dan 36 persen pada fase ketiga.
Sementara itu, aplikasi makanan pada fase kedua meningkat sebesar 29 persen karena tingginya selera masyarakat untuk mencari inspirasi dalam menemukan resep untuk sahur dan buka puasa. Sedangkan, aplikasi kesehatan meningkat 32 persen di fase ketiga dan aplikasi komunikasi meningkat 26 persen pada fase keempat.
"Dengan memahami kebiasaan konsumen selama Ramadan, setiap merek atau brand dapat meraih pasar lebih tepat sasaran. Hal ini juga tentunya sejalan dengan tingginya potensi permintaan yang cukup tinggi di bulan Ramadan." tutur Aat.
Sebagai informasi tambahan, SHAREit Group merupakan perusahaan teknologi internet global yang telah membangun beragam aplikasi dan diinstal oleh hampir 2,4 miliar pengguna di seluruh dunia, termasuk aplikasi intinya. Mereka menyebut jaringan bisnisnya telah mencapai jangkauan di lebih dari 150 negara.