Survei: Perempuan Lebih Jago Trading Kripto Ketimbang Laki-Laki
76% investor perempuan melaporkan untung.
Jakarta, FORTUNE – Investor perempuan di Singapura lebih mahir dalam melakukan trading aset kripto ketimbang laki-laki, menurut survei terbaru dari Independent Reserve. Meski demikian, partisipasi investor perempuan di dalam dunia aset digital ini tercatat masih rendah.
Menurut laman Cointelegraph, Rabu (29/3), platform pertukaran Independent Reserve baru saja menerbitkan hasil survei tahunan bertajuk Independet Reserve Cryptocurrency Index (IRCI) yang menanyakan sikap 1.500 responden Singapura terhadap aset kripto pada Februari.
Hasil jajak pendapat itu menunjukkan perempuan lebih jago dalam berinvestasi aset kripto. Pasalnya, 76 persen responden perempuan melaporkan mendapatkan imbal hasil, atau meraih titik impas dari investasi aset kriptonya, ketimbang 72 persen responden laki-laki.
“Sejak peluncuran IRCI di Singapura pada 2021, ini adalah pertama kalinya perempuan dilaporkan mengungguli laki-laki,” demikian hasil survei tersebut.
Survei tersebut juga mengungkap ihwal peningkatan partisipasi perempuan Singapura dalam investasi aset kripto tahun ini. Sebanyak 37 persen responden perempuan yang disurvei mengatakan memiliki aset kripto, meningkat 7 poin persentase ketimbang tahun sebelumnya.
Namun, ini masih lebih rendah dari partisipasi investor laki-laki yang persentasenya 48 persen.
Persepsi perempuan
Laporan itu juga menyatakan investor perempuan tampak lebih optimistis terhadap aset kripto. Buktinya, 24 persen responden perempuan menyatakan telah mengalokasikan 20 persen dananya untuk aset kripto.
“Selama 12 bulan ke depan, 48 persen berencana untuk berinvestasi lebih lanjut dalam portofolio yang ada. Sementara 43 persen berniat untuk melakukan diversifikasi ke token lain, proyek keuangan terdesentralisasi (decentralized finance/DeFi) atau NFT,” begitu bunyi laporan tersebut.
Survei ini ikut mempertebal keyakinan bahwa dunia aset kripto bukan hanya milik laki-laki. Tahun lalu, laporan dari situs produk pembanding keuangan, Finder, menunjukkan 51 persen laki-laki memiliki aset kripto, sementara perempuan 49 persen.
Sementara itu, jajak pendapat BlockFi, perusahaan teknologi finansial, terhadap 1.000 perempuan pada September 2021 menunjukkan 94 persen responden perempuan mengaku familiar dengan aset kripto. Dalam urusan jenis aset kripto pun, 50 persen responden perempuan bahkan optimistis harga Bitcoin akan naik secara bertahap. Sisanya, 28 persen responden, menyatakan harga Bitcoin akan sama alias tak bergerak dan 22 persennya bilang turun.