Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengulik Peran AI dalam Masa Depan Olahraga

potret duel udara antara pemain Arsenal dan Manchester United di Premier League 2024/2025 (Arsenal.com)
potret duel udara antara pemain Arsenal dan Manchester United di Premier League 2024/2025 (Arsenal.com)

Jakarta, FORTUNE - Bagi penggemar olahraga, menonton pertandingan kini bukan sekadar soal hadir di stadion atau menatap layar televisi. Studi terbaru dari IBM mengungkap, mayoritas penggemar menginginkan pengalaman digital yang lebih dinamis dengan dukungan kecerdasan buatan (AI), personalisasi, dan fitur real-time.

Riset yang melibatkan lebih dari 20.000 penggemar di 12 negara ini menemukan, 85 persen responden melihat nilai tambah dari integrasi AI dalam pengalaman olahraga mereka, sementara 63 persen menyatakan percaya pada konten olahraga yang dihasilkan AI. Sebagian besar penggemar sepakat, fitur berbasis AI akan memberi dampak besar terhadap cara mereka menikmati olahraga, dengan pembaruan pertandingan secara real-time (35 persen) dan konten personal (30 persen) sebagai prioritas utama.

Lebih dari separuh responden bahkan ingin komentar dan analisis olahraga berbasis AI untuk pertandingan pada masa lalu, masa kini, maupun mendatang. Selain itu, 33 persen responden menilai teknologi terjemahan real-time akan sangat berpengaruh pada pengalaman olahraga internasional dalam dua hingga tiga tahun ke depan, terutama di negara yang bukan berbahasa Inggris.

“Lanskap media olahraga kini jauh lebih kompleks, dan para penggemar sudah terbiasa menikmati konten digital sepanjang waktu. Dengan kesiapan penggemar untuk menerima AI, kami akan terus bekerja sama dengan penyelenggara turnamen, liga, dan mitra media untuk menghadirkan pengalaman di mana pun penggemar berada—baik saat menonton langsung maupun ketika menggunakan layar kedua,” kata Kameryn Stanhouse, Vice President, Sports and Entertainment Partnerships IBM, dalam keterangannya, Senin (18/8).

Laporan tersebut juga mencatat, 73 persen penggemar menggunakan aplikasi olahraga di ponsel untuk memperbarui informasi, khususnya bagi mereka yang hadir langsung di stadion. Dari kelompok itu, 91 persen mengakses aplikasi selama pertandingan berlangsung, antara lain untuk komentar real-time (44 persen), data dan analisis (41 persen), hingga fitur interaktif di stadion (35 persen). Bahkan, sekitar 1 dari 5 penggemar F1, golf, dan tenis menggunakan aplikasi yang didedikasikan khusus untuk cabang olahraga favorit mereka.

Konsumsi konten kian beragam, mayoritas mencari cuplikan pertandingan

Screenshot_20250819_083615_Adobe Acrobat.jpg
Dok. IBM

Kebiasaan konsumsi olahraga pun makin beragam. Sebanyak 90 persen penggemar mengaku tetap mencari konten olahraga selain menonton pertandingan langsung. Banyak di antaranya memilih menyimak cuplikan video (51 persen), rangkuman pasca-pertandingan (37 persen), hingga wawancara pemain (32 persen). Media sosial juga menjadi jalur utama untuk mengakses konten tambahan, di mana 59 persen penggemar mengikuti influencer olahraga untuk analisis dan prediksi.

Dari sisi perilaku, hanya 27 persen penggemar memperkirakan kebiasaan mereka akan tetap sama dalam dua tahun ke depan. Sebaliknya, 80 persen percaya bahwa teknologi—khususnya AI—akan menjadi faktor paling berpengaruh pada cara mereka mengikuti olahraga pada 2027. Bahkan, tren penggunaan multi-perangkat untuk mengikuti pertandingan meningkat dari 27 persen di 2024 menjadi 29 persen di 2025, menegaskan kebiasaan layar kedua semakin berkembang.

Selain itu, 74 persen penggemar yang mengikuti influencer olahraga menilai storytelling penting untuk cara mereka terhubung dengan olahraga, khususnya di kelompok usia 18–44 tahun. Tren pengalaman berbasis komunitas juga menguat, dengan 11 persen responden pada 2025 menjadikannya prioritas utama, naik dari 9 persen pada 2024. Semakin banyak pula penggemar (21 persen) yang menilai interaksi antar-penggemar dan pembangunan komunitas harus menjadi area peningkatan berbasis AI, dibanding 20 persen tahun sebelumnya.

Riset ini dilakukan pada Juni 2025 terhadap 20.864 penggemar olahraga berusia 18 tahun ke atas di AS, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, India, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Meksiko, dan Brasil. Survei dilakukan secara daring dengan sekitar 2.000 responden di delapan negara dan 1.000 responden di empat negara lainnya.

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us