8 Modus Penipuan Menggunakan AI yang Marak Terjadi, Waspada!

Penyalahgunaan teknologi menyebabkan sejumlah modus penipuan pakai AI marak terjadi di era digital ini.
Selain untuk tujuan baik, teknologi kecerdasan buatan banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk melancarkan aksi kejahatan. Kasusnya juga telah banyak memakan korban di Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria menyoroti maraknya penipuan berbasis AI ini.
"Kita bisa menyaksikan sekarang video-video yang dihasilkan oleh AI itu nyaris sempurna, banyak orang bahkan terkecoh, bukan hanya orang awam, para ekspert pun kadang-kadang terkecoh dengan video ataupun foto yang dihasilkan karena sangat mirip dengan yang asli," kata Nezar, dikutip dari komdigi.go.id, Jumat (13/6).
Selain foto dan video yang dimanipulasi dengan AI, ada beberapa modus yang perlu diwaspadai. Berikut beberapa modus penipuan menggunakan AI yang wajib dikenali.
1. Deepfake AI
Modus penipuan pakai AI yang marak terjadi adalah deepfake AI. Teknologi AI dipakai untuk memanipulasi konten audio, video, dan gambar seseorang sehingga terlihat realistis.
Model deepfake yang terus dilatih mampu menghasilkan konten yang menyerupai aslinya. Bahkan, teknologi tersebut memungkinkan pengguna mengubah wajah, suara, hingga gerakan seseorang yang membuatnya sulit dibedakan dengan aslinya.
Kasusnya banyak terjadi dan telah memakan korban, sehingga modus penipuan satu ini wajib dikenali. Meskipun mendekati sempurna, teknologi AI masih dapat dikenali dari detail piksel dan gerakan yang terlihat abnormal.
Manipulasi video dan gambar sejumlah publik figur, dari politisi hingga artis merupakan salah satu kasus deepfake AI di Indonesia yang sempat ramai.
2. Manipulasi bukti transfer dengan AI
Kehadiran teknologi Artificial Intelligence telah mengubah banyak kehidupan keseharian manusia. Tidak jarang teknologi tersebut malah dimanfaatkan untuk melancarkan aksi kejahatan seperti penipuan.
Bukti transfer palsu menjadi bukti nyata penyalahgunaan AI yang berpotensi merugikan masyarakat. Dengan bantuan platform chatbot, bukti transfer dapat dimanipulasi agar terlihat seperti asli.
Mulai dari informasi tanggal, identitas pengirim, nominal transfer, dan lain sebagainya bisa dipalsukan. Aksi penipuan tentu sangat berbahaya karena berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang tidak sedikit.
Agar tidak mudah terkecoh, Anda dapat mengecek mutasi rekening secara jeli dan menghubungi pihak bank terkait.
3. Voice cloning
Teknologi voice cloning banyak ditemukan sebagai salah satu modus penipuan pakai AI melalui telepon atau pesan suara. Lewat teknologi tersebut, penipu dapat meniru suara seseorang dan dipakai untuk berkomunikasi dengan korban.
Suara yang ditirukan dapat menampilkan suara yang familier di telinga penerima seperti keluarga atau teman. Bahkan, voice cloning dapat menirukan suara customer service dengan baik sehingga cukup sulit untuk curiga.
Saat melancarkan aksinya, pelaku dapat meminta informasi pribadi atau keuangan lewat fake call yang terdengar menyakinkan.
4. Chatbot untuk love scamming
Kemudahan yang ditawarkan oleh kecerdasan buatan ternyata banyak dipakai untuk tujuan tidak baik. Maraknya penipuan menggunakan AI tentu harus diwaspadai keberadaanya oleh masyarakat modern.
Aksi love scamming berbasis AI mulai banyak terjadi dan telah memakan korban. Penipuan kencan dan percintaan telah bertransformasi dengan bantuan AI lewat chatbot.
Biasanya, modus penipuannya ini dapat ditemui di aplikasi kencan. Pelaku memakai AI generatif untuk mengelola sejumlah percakapan secara bersamaan sehingga mereka dapat menunjukkan ketertarikan dan hubungan emosional yang terasa tulus.
Selain melalui pesan, penipu punya akses untuk mengubah wajah dan suara dengan dukungan AI dalam panggilan video.
Dengan mengeksploitasi korban secara emosional dan finansial, pelaku dapat meraih keuntungan.
5. Penipuan investasi berbasis AI
Modus penipuan pakai AI dengan chatbot berikutnya adalah penipuan investasi. Dengan memanfaatkan algoritma canggih, pelaku dalam menipu korban dalam skala besar.
Dalam hal ini, penipu menargetkan mata uang kripto dan perdagangan saham untuk mengelabui korban. Pelaku akan mencoba menyakinkan korban dengan membuat situs investasi palsu dengan iming-iming keuntungan besar.
Teknik tersebut sering dipakai untuk mendorong korban bertransaksi tanpa curiga. Selain berdampak pada kondisi keuangan, aksi kejahatan ini juga berpotensi membahayakan informasi pribadi.
6. Phising dengan konten yang dipersonalisasi AI
Aksi penipuan phising semakin canggih dengan dukungan AI. Teknologi tersebut memungkinkan pelaku membuat pesan teks, email, hingga unggahan di media sosial dengan sangat personal.
Jika dilihat secara sekilas, pesan atau email yang masuk terlihat terpercaya yang mendorong korban untuk menuju situs atau aplikasi tertentu. Begitu tautan diakses, potensi pencurian data dan peretasan dapat terjadi.
Pelaku biasanya akan menekankan pada waktu dan peringatan bahaya apabila tidak segera bertindak. Akibatnya, korban merasa terdesak dan tidak dapat berpikir jernih.
7. Penipuan konten AI di media sosial
Modus penipuan pakai AI yang tidak boleh disepelekan lainnya adalah penipuan lewat konten di media sosial. Teknologi AI memang banyak dipakai dalam industri kreatif untuk membuat konten menarik.
Sayangnya, teknologi tersebut banyak dimanfaatkan untuk membuat konten dan informasi palsu seperti promosi dan undian berhadiah yang tidak benar.
Tidak jarang, unggahan tersebut dapat mengarahkan pengguna media sosial untuk mengunjungi tautan berbahaya.
8. Penyalahgunaan data pribadi lewat analisis AI
Penyalahgunaan data juga termasuk kasus penipuan menggunakan AI yang banyak terjadi di era yang serba digital ini. Dengan data dan informasi milik seseorang, teknologi AI dapat membuat identitas palsu yang tampak asli.
Identitas tersebut dipakai untuk melancarkan aksi penipuan agar terlihat menyakinkan. Tindakan tersebut dapat berakhir pada aksi pemerasan yang menjerat korbannya.
Maraknya penipuan dengan AI di tengah perkembangan teknologi, Nezar juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati.
Dengan memahami modus penipuan pakai AI, tanda-tanda peniupan bisa dikenali untuk meminimalisir potensi kerugian. Tetap waspada dan berhati-hati!