Pendiri xAI Igor Babuschkin Mundur, Dirikan Firma Modal Ventura

- Igor Babuschkin mundur dari xAI, perusahaan rintisan kecerdasan buatan milik Elon Musk.
- Babuschkin Ventures akan mendukung penelitian keamanan AI dan startup.
- Kepergian Babuschkin terjadi di tengah persaingan ketat antara para pemain AI seperti OpenAI, Google, dan Anthropic.
Jakarta, FORTUNE - Igor Babuschkin, salah satu pendiri startup kecerdasan buatan (AI) xAI milik Elon Musk, mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (14/8). Ia hengkang untuk meluncurkan perusahaan modal ventura miliknya sendiri, Babuschkin Ventures, yang akan berfokus mendukung penelitian keamanan AI.
Menanggapi kabar tersebut, Musk menulis pada platform X, "Terima kasih telah membantu membangun @xAI! Kami tidak akan ada di sini tanpamu."
Melalui Babuschkin Ventures, Babuschkin menyatakan akan mendukung startup yang “memajukan umat manusia dan mengungkap misteri alam semesta.” Idenya terinspirasi setelah berdiskusi dengan Max Tegmark, pendiri Future of Life Institute, mengenai cara membangun sistem AI yang aman untuk generasi mendatang.
Kepergian Babuschkin menyusul mundurnya kepala hukum xAI, Robert Keele, pada awal bulan ini. Menurut laporan Reuters, langkah ini terjadi di tengah persaingan ketat antar raksasa startup kecerdasan buatan seperti OpenAI, Google, dan Anthropic yang gencar menggelontorkan sumber daya.
Bulan lalu, CEO X, Linda Yaccarino, juga telah mengundurkan diri.
Sebelum turut mendirikan xAI pada 2023, Babuschkin merupakan peneliti pada Google DeepMind dan menjadi bagian dari tim yang memelopori AlphaStar pada 2019. Ia juga pernah bekerja sebagai peneliti OpenAI pada tahun-tahun sebelum peluncuran ChatGPT.
Dalam unggahannya pada platform X, Babuschkin mengenang kembali perjalanannya.
“Hari ini adalah hari terakhir saya di xAI, perusahaan yang saya bantu dirikan bersama Elon Musk pada 2023,” katanya, dikutip dari Tech Crunch. “Saya masih ingat hari pertama saya bertemu Elon, kami mengobrol berjam-jam tentang AI dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Kami berdua merasa bahwa dibutuhkan perusahaan AI baru dengan misi yang berbeda.”
Ia juga memerinci tantangan yang dihadapi, termasuk saat para veteran industri menyebut target xAI membangun superkomputer di Memphis, Tennessee hanya dalam tiga bulan sebagai hal "mustahil". Meski berhasil, proyek ini menuai kritik dari aktivis lingkungan terkait emisi turbin gas yang berdampak pada komunitas sekitar.
Meski begitu, Babuschkin mengaku mengenang masanya di xAI dengan penuh rasa sayang dan merasa seperti "orang tua yang bangga, pergi setelah menyekolahkan anak mereka ke perguruan tinggi."
Ia pun membagikan dua pelajaran berharga yang didapat dari Musk.
"Saya memetik dua pelajaran berharga dari Elon: 1. berani turun tangan untuk mengatasi masalah teknis secara langsung, 2. miliki rasa urgensi yang luar biasa," kata Babuschkin.