Jakarta, FORTUNE - Harga Bitcoin (BTC) sempat kembali menyentuh level tertingginya pada Agustus 2022. BTC diperdagangkan pada harga US$24,885, Kamis (16/2), tumbuh 11,8 persen dalam 24 jam terakhir.
Bitcoin (BTC) merupakan aset digital berbasis kripto yang banyak investornya manfaatkan sebagai sarana investasi digital. Dengan harga yang melesat, investasi ini kemungkinan masih menarik minat investor.
Seiring dengan perkembangan tersebut, kini ada beberapa proses untuk mendapatkan Bitcoin tanpa harus membeli. Salah satunya dengan mining atau menambang Bitcoin. Proses mining bisa dilakukan dengan dua cara: cloud mining atau solo mining.
Perbedaannya, cloud mining membutuhkan peralatan untuk menambang Bitcoin seperti CPU dari data center untuk melakukan aktivitasnya. Sedangkan solo mining bersifat mandiri. Penambangnya menjalankan aktivitas penambangan tanpa bergantung pada pihak ketiga mana pun. Mereka menjadikan komputer penambangan pada dompet kripto dan menemukan blok baru untuk menambang Bitcoin atau aset kripto.
Pengertian mining bitcoin
Mining Bitcoin dapat menghasilkan keuntungan. Pasalnya dengan modal alat menambang, pemilik tambang Bitcoin bisa meraih pendapatan pasif bulanan. Namun, proses mining Bitcoin tersebut akan terus berjalan kurang lebih hingga 2140, atau sampai seluruh 21 juta koin telah tersebar.
Mining atau penambangan merupakan sebuah proses yang digunakan Bitcoin dan beberapa aset kripto untuk memverifikasi transaksi Bitcoin dan menciptakan Bitcoin baru. Namun, istilah 'menambang Bitcoin' tidak identik dengan 'menggali' atau melakukan kegiatan menambang.
Sederhananya, mining Bitcoin adalah proses verifikasi transaksi sekaligus aktivitas penambahan blok baru ke dalam jaringan blockchain Bitcoin. Proses ini juga turut menghasilkan Bitcoin baru yang kemudian masuk ke dalam sirkulasi.
Selain Bitcoin, aset crypto lain yang berbasis Proof-of-Work (PoW), seperti LTC, ETC, DOGE, BCH, DASH, KDA, atau ZEC sebagai pilihan untuk mining. Para penambang yang berhasil menambang Bitcoin akan mendapat imbalan berupa 6.25 BTC baru. Jumlah imbalan ini berkurang setiap kurang lebih 4 tahun sekali untuk menjaga nilai BTC tetap meningkat. Pengurangan ini disebut juga dengan Bitcoin Halving.
Cara mudah mining Bitcoin dari PC hingga HP
Menambang Bitcoin membutuhkan tenaga dan usaha, serta komputasi yang besar. Untuk melakukan validasi transaksi Bitcoin, para penambang harus berlomba-lomba memecahkan teka-teki matematika menggunakan komputer canggih bernama Application-Specific Integrated Circuit atau (ASIC).
Di bawah ini adalah beberapa cara melakukan mining Bitcoin. Simak ulasan selengkapnya.
1. Mining Bitcoin di PC
Cara ini biasanya digunakan oleh penambang yang memiliki dana besar. Karena untuk membuat mining rig dibutuhkan biaya tidak sedikit. Berikut ini tahap-tahap mining Bitcoin menggunakan PC:
- Siapkan PC yang telah disetel khusus untuk menambang
- Buat wallet Bitcoin
- Unduh perangkat lunak khusus mining
- Registrasi akun
- Mulai menambang
2. Mining Bitcoin di Android
Cara ini tidak lebih efektif dibanding mining menggunakan PC, karena performa ponsel Android pasti lebih rendah ketimbang PC. Namun, para pemula bisa menggunakan cara ini untuk belajar menambang.
Berikut ini cara mining Bitcoin menggunakan ponsel Android pada aplikasi MinerGate:
- Unduh aplikasi MinerGate di Play Store
- Registrasi akun
- Masuk ke aplikasi
- Klik opsi mining
- Pilih opsi mining yang Anda inginkan
- Mulai menambang
- Pilih aset kripto Bitcoin
Dengan harga Bitcoin dan aset kripto lain yang sangat fluktuatif, juga persaingan yang ketat, cukup sulit untuk menghitung secara tepat berapa keuntungan dari mining Bitcoin. Alhasil, kegiatan mining Bitcoin tidak menjamin para penambangnya untuk dapat balik modal dalam waktu singkat mengingat tingginya ketidakpastian, mahalnya perangkat, serta tingginya biaya pemeliharaan dan listrik.