Tindak Tegas Predator, Meta Hapus 635 Ribu Akun Facebook dan Instagram

- Meta menghapus 635 ribu akun Facebook dan Instagram yang terkait dengan predator anak dan remaja.
- Fitur keamanan baru melalui Direct Message (DM) akun remaja diperkenalkan.
- Perlindungan ketelanjangan secara otomatis diaktifkan untuk remaja.
Jakarta, FORTUNE - Meta mengumumkan langkah agresif melindungi pengguna remaja di Facebook dan Instagram dengan menghapus ratusan ribu akun yang terlibat dalam eksploitasi anak dan meluncurkan serangkaian fitur keamanan baru yang proaktif.
Tim spesialis Meta telah menghapus hampir 135.000 akun Instagram yang terdeteksi meninggalkan komentar seksual atau meminta gambar tidak pantas pada konten yang menampilkan anak di bawah 13 tahun.
Sebagai tindak lanjut, Meta juga telah menghapus lebih dari 500.000 akun Facebook dan Instagram lain yang terkait dengan jaringan akun-akun predator tersebut.
“Pengguna akan menerima informasi bahwa akun yang berinteraksi secara tidak pantas dengan konten mereka telah dihapus, serta mendorong mereka untuk berhati-hati serta untuk memblokir dan melaporkan,” demikian pernyataan resmi Meta yang diterima pada Kamis (24/7).
Selain pembersihan akun, Meta memperkenalkan beberapa lapisan perlindungan baru, khususnya melalui Direct Message (DM) di Instagram.
Salah satu fitur utamanya adalah notifikasi keamanan yang muncul saat remaja berinteraksi dengan akun mencurigakan. Notifikasi ini berisi tips keamanan dan opsi untuk langsung memblokir akun tersebut. Menurut data Meta, fitur ini terbukti efektif, dengan remaja telah memblokir 1 juta akun dan melaporkan 1 juta akun lainnya setelah melihat peringatan tersebut.
Meta juga meluncurkan opsi gabungan “Blokir dan Laporkan” di DM untuk mempermudah pengguna mengambil tindakan atas pesan yang membuat mereka tidak nyaman.
Untuk melindungi pengguna dari penipu, kini terdapat notifikasi peringatan lokasi jika mereka berinteraksi dengan seseorang yang kemungkinan berada di negara lain. Hasilnya, 10 persen pengguna yang menerima notifikasi ini menggunakannya untuk mempelajari langkah perlindungan lebih lanjut.
Fitur perlindungan terhadap konten ketelanjangan (nudity protection), yang secara otomatis menyamarkan gambar vulgar di DM, menunjukkan tingkat adopsi yang sangat tinggi. Sejak diluncurkan global, 99 persen pengguna, termasuk remaja, memilih untuk tetap mengaktifkannya.
Fitur ini berdampak signifikan dalam mengurangi paparan konten yang tidak diinginkan. Pada Juni lalu, 40 persen gambar yang dikirim ke DM remaja dan terdeteksi sebagai konten vulgar tetap dibiarkan buram (tidak dibuka).
“Perlindungan ketelanjangan ini secara otomatis diaktifkan untuk remaja dan mendorong pengguna untuk berpikir kembali sebelum mengirimkan gambar yang mengandung unsur ketelanjangan,” ujar Meta.
Langkah preventif ini juga berhasil. Data pada Mei lalu menunjukkan 45 persen pengguna memutuskan untuk tidak mengirimkan gambar vulgar setelah mendapatkan notifikasi peringatan dari sistem.
Meta juga memperketat perlindungan untuk akun yang dikelola orang dewasa namun menampilkan konten anak-anak di bawah usia 13 tahun (usia minimal pengguna Instagram).
Aturannya jelas: akun tersebut harus menyatakan di bio bahwa akun dikelola oleh orang tua atau wali. Jika Meta menemukan akun tersebut dioperasikan langsung oleh anak, akun akan segera dihapus.
Sejumlah fitur perlindungan, seperti mencegah pesan dari orang yang tidak mereka ikuti dan mengaktifkan "Kata Tersembunyi" (Hidden Words) untuk menyaring komentar ofensif, akan diaktifkan secara otomatis di akun-akun ini.
Lebih lanjut, Meta akan secara proaktif mencegah orang dewasa yang berpotensi mencurigakan untuk menemukan akun-akun tersebut. Akun anak tidak akan direkomendasikan kepada mereka, dan interaksi seperti penemuan di kolom pencarian dan visibilitas komentar akan sangat dibatasi.