Tower Bersama (TBIG) Bantah Isu Merger dengan Mitratel (MTEL)

- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membantah isu merger dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
- Direktur TBIG, Helmy Yusman Santoso, menyatakan informasi mengenai merger tidak berasal dari perseroan.
- Perseroan menghimbau pemegang saham publik atau investor untuk memperhatikan keterbukaan informasi.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), secara resmi membantah rumor yang beredar mengenai rencana penggabungan usaha (merger) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). Bantahan tersebut disampaikan manajemen melalui keterbukaan informasi pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/7).
Direktur TBIG, Helmy Yusman Santoso, menegaskan informasi mengenai merger tersebut dipastikan bukan berasal dari perusahaan. Ia juga menyatakan tidak ada perjanjian apa pun yang telah ditandatangani terkait rencana tersebut.
“Perseroan tidak pernah memberikan konfirmasi atau pernyataan apa pun mengenai hal yang diberitakan. Perseroan dapat memastikan bahwa tidak terdapat penandatanganan perjanjian atau dokumen apa pun yang terkait dengan rencana penggabungan usaha,” kata Helmy.
Rumor ini kembali mencuat setelah media asing, Bloomberg, melaporkan bahwa kedua perusahaan menara itu telah mengadakan pembicaraan awal dengan calon penasihat keuangan. Laporan tersebut menyebutkan potensi entitas gabungan hasil merger dapat mencapai valuasi senilai Rp90 triliun atau sekitar US$5,5 miliar. Isu serupa juga pernah berembus pada 2015, tapi batal terlaksana.
Sebelum adanya bantahan tegas dari TBIG, pihak Mitratel juga belum dapat mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut.
“Secara pribadi saya belum menerima atau mendapat informasi terkait merger yang disampaikan,” ujar Corporate Office PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), Handoko Vete, kepada Fortune Indonesia, Jumat (11/7).
Manajemen TBIG mengimbau para investor selalu memperhatikan informasi resmi yang dirilis oleh perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi. Pada perdagangan sesi I hari ini, Rabu (16/7), saham TBIG berada pada level Rp1.980 per lembar. Harga ini telah melemah 1,49 persen dalam sepekan terakhir.
Helmy menambahkan, perusahaan akan selalu patuh pada aturan yang berlaku.
“Apabila terdapat aksi korporasi atau rencana penggabungan usaha, perseroan akan melakukan keterbukaan informasi secara tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.