Alibaba Raup US$13 Miliar, Usai Jack Ma dan Joe Tsai Borong Saham

Sebagai upaya menunjukkan kepercayaan pada Alibaba.

Alibaba Raup US$13 Miliar, Usai Jack Ma dan Joe Tsai Borong Saham
Kantor Pusat Alibaba di Beijing. Alibaba Group Holding Limited adalah perusahaan e-commerce Cina yang didirikan pada tahun 1999 oleh Jack Ma. Shutterstock/testing
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Raksasa e-commerce Cina, Alibaba, berhasil meraup US$13 miliar atau sekitar Rp205,67 triliun (kurs Rp15.820,41 per dolar AS), setelah Jack Ma dan Joe Tsai membeli Saham senilai US$200 juta atau sekitar Rp3,16 triliun.

Mengutip pemberitaan Fortune.com, Jack Ma dan Joe Tsai–yang merupakan pandiri Alibaba– kembali menanamkan modal mereka, masing-masing US$50 juta dan US$152 juta. Tsai, secara keseluruhan membeli hampir 2 juta saham penyimpanan, atau saham perusahaan asing yang dimiliki oleh bank penyimpanan AS.

Hal ini dilakukan sebagai dukungan untuk menambah semangat para investor, di tengah kekhawatiran konsumsi pasar domestik Alibaba. “Selain itu, persaingan yang ketat dari perusahaan-perusahaan e-commerce baru; dan dampak dari gesekan geopolitik antara Washington dan Beijing, yang menyebabkan sahamnya turun sebesar 40 persen selama setahun terakhir,” tulis Fortune, seperti dikutip Jumat (26/1).

Alibaba merupakan korban ketegangan AS-Cina. Tahun lalu, Alibaba menunda rencana untuk memisahkan unit komputasi awannya menjadi perusahaan independen, dan menyalahkan kontrol ekspor Amerika Serikat pada chip.

“Pembatasan AS pada semikonduktor kelas atas, mempersulit perusahaan Cina–seperti Alibaba dan Tencent–untuk mendapatkan chip canggih yang dibutuhkan untuk pusat data dan aplikasi kecerdasan buatan (AI),” tulis Fortune.

Unjuk percaya diri

Jack Ma, pendiri Alibaba, saat bertemu dengan PM Thailand selama kunjungan ke Thailand untuk mengumumkan investasi grup. Shutterstock/feelphoto

Analis utama di Constellation Research, Ray Wang, mengatakan bahwa pembelian saham yang dilakukan oleh kedua pendiri Alibaba ini adalah upaya ‘unjuk kepercayaan'’ pada perusahaan yang pernah dibangun mereka (Alibaba). “Namun, saya tidak pernah mengira Ma akan mengambil peran yang belih aktif,” katanya.

Seperti diketahui, Jack Ma mengundurkan diri sebagai Chairman Alibaba pada September 2019, sementara Tsai mengambil alih jabatan tersebut pada akhir tahun 2023.

Ma pernah dikabarkan menghilang dari sorotan publik, sejak berselisih dengan Beijing pada tahun 2020, ketika kritiknya terhadap regulator Beijing membantu menggagalkan IPO Ant Group, afiliasi fintech Alibaba.

Pergerakan nilai usaha

Fasilitas pusat data Alibaba Cloud. (Alibaba)

Usai pembelian ini, saham Alibaba di AS ditutup naik 7,9 persen pada perdagangan hari Selasa, meningkatkan nilai pasar raksasa e-commerce tersebut menjadi US$188,3 miliar (Rp2,98 triliun) dan mewakili lonjakan sekitar US$13,7 miliar dari hari sebelumnya.

Saham perusahaan yang diperdagangkan di Hong Kong naik 7,2 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya. (Indeks Hang Seng Hong Kong naik 3,6%.)

Dengan begitu, para pendiri Alibaba kini jadi pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut. Pencapaian ini bahkan mengungguli perusahaan induk investasi Jepang, Soft Bank. Walau demikian, perusahaan masih menghadapi tantangan dari kemuncurlan jenama-jenama baru dalam sektor e-commerce, seperti PDD Holdings, pemilik platform belanja Pinduoduo dan Temu.

Sebagai informasi, pendapatan PDD untuk kuartal yang berakhir 30 September meningkat 94 persen secara tahunan (YoY), sementara Alibaba hanya melonjak sekitar 9 persen. Selain itu, saham PDD telah melonjak 78 persen selama enam bulan terakhir, dibandingkan dengan penurunan 23 persen pada Alibaba.

Related Topics

AlibabaSaham

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya