Riset Alibaba: RI Jawaranya Konsumen Produk Halal di Asia Tenggara
Sedangkan di dunia, RI peringkat 7 di bawah AS dan Pakistan
Jakarta, FORTUNE - Alibaba.com, platform e-commerce business-to-business (B2B) asal Tiongkok, merilis Laporan Industri Halal yang memuat beragam tren industri bisnis terbaru bagi para penjual di platform Alibaba.com, salah satunya mengenai tren konsumsi global dan perkembangan produk halal dalam pasar e-commerce B2B.
Dalam Laporan Industri Halal Alibaba.com 2023, yang dipublikasikan bekerja sama dengan Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE), Indonesia menempati peringkat peringkat pertama di wilayah Asia Tenggara dan peringkat ke-7 dunia sebagai negara dengan basis pembeli produk halal terbesar, di bawah Amerika Serikat, Pakistan, Bangladesh, Mesir, Inggris, dan Arab Saudi.
Tidak hanya memiliki basis pembeli yang besar, Indonesia juga merupakan salah satu pemasok utama produk halal karena memiliki warisan Islam yang kaya dan pemahaman budaya yang mendalam. Alibaba.com Halal Industry Report 2023 menggarisbawahi beberapa temuan menarik dari analisa tren dan pola pembelian konsumen di seluruh dunia, yang bermanfaat bagi para pengusaha Indonesia yang ingin memasuki pasar global.
“Indonesia jelas memiliki keunggulan di pasar produk Halal karena negara ini memiliki populasi yang besar, standar produk yang ketat, dan banyaknya pengusaha yang bergerak di bidang tersebut,” kata Roger Luo, Head of Southeast Asia, Alibaba.com dalam keterangannya, Jumat (15/9).
Produk paling banyak dibeli
Berdasarkan laporan Alibaba.com, produk halal yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi dari segi pembelian adalah: pakaian tradisional Muslim, syal, skincare, dan cemilan halal. Naiknya permintaan terhadap pakaian Muslim ini didorong oleh populasi Muslim yang terus bertambah dan keinginan untuk berpakaian sopan sesuai budaya.
Selain itu, pembelian kerudung dan syal juga mengalami peningkatan, bukan hanya di kalangan wanita muslim, tetapi juga di kalangan non-Muslim yang menyukai gaya dan fleksibilitas dari syal sebagai aksesoris.
Sedangkan di industri perawatan kulit, permintaan akan produk bersertifikat Halal ikut naik seiring dengan keinginan pembeli untuk menggunakan opsi yang alami dan natural.
Konsumen, baik Muslim maupun non-muslim, mencari produk perawatan kulit yang bebas dari alkohol, bahan-bahan berbasis hewan, dan zat-zat terlarang lainnya, sehingga produk perawatan kulit bersertifikat halal menjadi pilihan yang populer.
“Dengan kemajuan teknologi, peluang penjualan online kini semakin mudah dijangkau. Kami pun mendorong para pengusaha Indonesia untuk memanfaatkan peluang ekspor yang tersedia melalui platform digital seperti Alibaba.com untuk berekspansi ke pasar baru,” ujar Roger Luo.
Kontribusi sektor halal
Bank Indonesia sebelumnya memperkirakan sektor Halal Value Chain (HVC) di Indonesia yang meliputi pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, serta pariwisata ramah muslim akan tumbuh 4,5-5,3 persen pada 2023. Angka ini diestimasikan menyumbang lebih dari 25 persen perekonomian negara.
Guna mendukung potensi sektor halal, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga telah memasukkan agenda Pemberdayaan Industri Halal dalam Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden nomor 74 tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional tahun 2020–2024.
Sebagai pasar B2B yang dirancang untuk UKM, Alibaba.com bakal membantu para pelaku UKM eksportir di Indonesia dengan serangkaian layanan komprehensif, seperti manajemen toko online, dukungan terjemahan, pemasaran digital, dan analisis platform.