MARKET

Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya

Ada tujuh penyebab nilai tukar rupiah menjadi fluktuatif

Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini PenyebabnyaPetugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Senin (26/8/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
18 January 2025

Fortune Recap

  • Nilai tukar memengaruhi perdagangan suatu negara
  • Inflasi, perbedaan suku bunga, dan neraca perdagangan berpengaruh pada nilai rupiah
  • Stabilitas politik, jumlah utang negara, dan kebijakan ekonomi luar negeri juga memengaruhi nilai tukar rupiah
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Nilai tukar memiliki peran krusial dalam tingkat perdagangan suatu negara. Faktor ini sangat penting bagi hampir semua negara yang menerapkan ekonomi pasar bebas.

Oleh karena itu, nilai tukar menjadi salah satu indikator ekonomi yang paling diperhatikan dan dianalisis oleh pemerintah. Selain itu, nilai tukar juga berpengaruh pada tingkat yang lebih kecil, yaitu berdampak pada hasil nyata dari portofolio investor.

Indikator kesehatan nilai rupiah dapat dilihat dari pergerakannya, baik naik maupun turun. Namun, ada berbagai alasan yang mendasari fluktuasi nilai rupiah.

Berikut alasan mengapa nilai tukar rupiah bisa naik dan turun yang menarik diketahui.

1. Inflasi

Alasan nilai rupiah dapat naik atau turun yang pertama adalah inflasi. Ketika harga barang dan jasa meningkat secara terus-menerus dalam jangka waktu lama, kondisi ini disebut inflasi.

Inflasi yang tinggi mengurangi daya beli, sehingga penggunaan dan perputaran rupiah menjadi berkurang. Hal ini juga berdampak negatif pada daya saing produk ekspor Indonesia.

2. Perbedaan suku bunga

Turunnya nilai rupiah juga dapat disebabkan oleh perbedaan suku bunga. Investor cenderung mencari bunga bank yang lebih tinggi untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih baik.

Jika bunga bank di dalam negeri lebih tinggi dibandingkan negara lain, hal ini dapat meningkatkan nilai rupiah.

3. Neraca perdagangan

Neraca perdagangan merupakan faktor lain yang memengaruhi nilai rupiah. Ini adalah selisih antara nilai ekspor dan impor dalam periode tertentu.

Jika ekspor lebih tinggi dari impor, negara mengalami surplus. Sebaliknya, jika impor lebih tinggi, terjadi defisit. Defisit neraca perdagangan dapat menurunkan nilai tukar rupiah karena meningkatnya permintaan untuk mata uang asing.

4. Stabilitas politik dan ekonomi

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.