ASRI Buka Hotel Baru 25hours Hotel Jakarta The Oddbird Bulan Depan

Hotel unik ini berlokasi di kawasan District 8 SCBD.

ASRI Buka Hotel Baru 25hours Hotel Jakarta The Oddbird Bulan Depan
Suasana living room di kamar tipe Gigantic di 25hours Hotel. (dok. 25hours)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Agung Sedayu Realestat Indonesia (ASRI), anak usaha Agung Sedayu Group akan membuka lini bisnis hotel terbaru bekonsep petualangan di kawasan District 8 SCBD, 25hours Hotel Jakarta The Oddbird  22 November 2024.

CEO ASRI, Alexander Halim Kusuma, mengatakan hotel ini akan mengusung tema keberagaman, yang tertuang lewat aspek desain, gastronomi, dan wellness. “Kami membawa jenama ini ke Indonesia, karena menampilkan nilai kreatif yang unik, kolaborasi, dan membuka diri bagi para tamu dengan apa adanya diri mereka,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (23/10).

25hours Hotel Jakarta The Oddbird akan berbeda dengan bisnis ASRI lain, karena ciri khas komunitas yang menjadi target pasarnya, ditambah lokasi hotel ini yang berada di jantung kawasan bisnis SCBD.

“Keberadaan 25hours Hotel Jakarta The Oddbird yang lebih santai dan unik, akan menjadi penyeimbang dari hotel lain yang kami kelola, yakni The Langham, yang lebih formal. Jadi, dua hotel ini merepresentasikan sebuah keseimbangan, seperti Yin dan Yang,” kata Alexander. “Kami yakin hotel ini akan memberikan sebuah pengalaman baru bagi Jakarta dan akan membawa kota ini ke jenjang yang lebih maju.”

Properti ini juga akan menjadi 25hours Hotel pertama di Asia. The Oddbird membawa filosofi ‘Come As You Are’ ke dalam dinamika kota Jakarta yang terus berkembang, menciptakan oase penuh warna bagi mereka yang menjalani hidup dengan cara dan waktu mereka sendiri.

Menjadi unik

Alexander Kusuma (kiri) dan Jesper Soerensen. (Fortuneidn/Bayu Satito)

General Manager 25hours Hotel The Oddbird Jakarta, Jesper Soerensen, mengatakan bahwa dengan 210 kamar bernuansa taman dan kamar retro urban, hotel ini berbeda dari hotel di Jakarta pada umumnya. Penggunaan furnitur bergaya vintage dari perpaduan karya seni lokal dan internasional, menjadi keunggulan hotel ini dan strategi yang diterapkan ke depannya.

“Sesuai namanya, 25hours Hotel Jakarta The Oddbird adalah tempat yang penuh kontras, di mana nostalgia kembali ke masa depan, mengundang tamu untuk menjadi diri mereka sendiri, menjadi siapa pun yang mereka inginkan. Kami ingin menjadi rumah kedua bagi para bunglon budaya yang menggabungkan bisnis dan liburan, memberikan kebebasan dan tempat di mana hal yang aneh adalah indah,” ujar Soerensen.

Dengan dua konsep taman dan retro urban, kamar yang ditawarkan 25hours Hotel The Oddbird Jakarta terbagi menjadi lima opsi, mulai Medium, Medium Plus, Large, Extra Large, dan Gigantic. Selain itu, terdapat 135 apartemen servis, 11 ruang kreatif, dan sebuah ballroom. Hotel ini juga menawarkan co-working spaces dengan maxi bar, serta ruang meeting bertema unik yang dirancang untuk mereka yang menjalani budaya hustle.

Vida Spa akan jadi tempat pelarian yang tenang dan pengalaman wellness yang terhubung dengan kolam infinity outdoor. Para tamu juga dapat menjelajahi 25hours Things Shop yang terhubung langsung dengan Ashta Mall, sebuah wonderland dari produk-produk berkelanjutan dan kurasi upcycling, serta memamerkan kerajinan lokal.

“Kami ingin membawa kegembiraan dengan kolaborasi, instalasi, pop-up, dan kemitraan,” kata Soerensen.

Related Topics

ASRI25hours Hotel

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga