BUMA Australia Perpanjang Kontrak Tambang Meandu Rp2 Triliun per Tahun

Kontrak tambang ini pertahankan skala produksi tahunan BUMA.

BUMA Australia Perpanjang Kontrak Tambang Meandu Rp2 Triliun per Tahun
Situs tambang Meandu yang dikelola BUMA Australia. (dok. BUMA)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Australia Pty Ltd, mendapat perpanjangan kontrak perTambangan di Tambang Meandu, Queensland, Australia. Kontrak senilai AUS$200 juta atau sekitar Rp2,07 triliun (kurs Rp10.373,17 per dolar Australia) per tahun ini berlaku hingga Juni 2026.

Direktur Delta Dunia Group, Dian Andyasuri, mengatakan lewat perpanjangan kontrak ini, BUMA  Australia akan mempertahankan skala operasional dengan produksi tahunan mencapai 35 juta bank cubic meters (bcm) dan volume batubara sekitar 7 juta ton.

“Perpanjangan kontrak akan menegaskan kontribusi penting BUMA Australia bagi kesuksesan klien kami, sekaligus menunjukkan komitmen kami dalam membangun kemitraan jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune indonesia, Kamis (26/9).

Perpanjangan kontrak ini dilakukan bersama TEC Coal Pty Ltd, anak perusahaan dari Stanwell Corporation dari Australia. Hal ini merupakan mendorong Delta Dunia Group dalam memperkuat kehadiran BUMA di industri pertambangan global, khususnya di Australia.

“Delta Dunia Group bangga atas dedikasi BUMA Australia dalam memberikan layanan pertambangan yang unggul dan dapat diandalkan, membina hubungan erat dengan komunitas, dan menjalankan tanggung jawab lingkungan seiring dengan kemajuan proyek Tambang Meandu, sekaligus menetapkan standar baru keunggulan dan keberlanjutan di industri ini,” kata Dian.

BUMA Australia telah mengoperasikan proyek Tambang Meandu sejak 2021, dengan pengawasan operasional tambang, yang mencakup tanggung jawab Site Senior Executive (SSE), perencanaan tambang, pengeboran, peledakan, overburden removal, penambangan batu bara, serta pengelolaan pabrik penanganan dan pengolahan batu bara. Selain itu, perusahaan juga mengawasi kegiatan rehabilitasi, pekerjaan sipil, serta pemeliharaan peralatan fasilitas bergerak dan tetap.

Komitmen tanggung jawab perusahaan

Rehabilitasi vegetasi yang dilakukan BUMA Australia. (dok. BUMA)

Lebih dari sekadar kegiatan pertambangan, BUMA Australia juga berkomitmen menciptakan lapangan pekerjaan dan melaksanakan inisiatif pengembangan komunitas di wilayah South Burnett, di lokasi Tambang Meandu.

Adapun, program yang dilaksanakan, antara lain pelatihan keterampilan lokal, kerja sama dengan perusahaan daerah, serta dukungan untuk tim olahraga dan acara lokal.

CEO BUMA Australia, Colin Gilligan, mengungkapkan bahwa komitmen pemberdayaan komunitas ini akan mendorong perekonomian setempat.

“Kami berkomitmen untuk merekrut tenaga kerja lokal dan menciptakan lingkungan kerja yang beragam serta inklusif. Fokus kami pada keberagaman dan keterlibatan masyarakat adat memastikan bahwa semua karyawan merasa dihargai dan didukung,” ujarnya.

BUMA Australia juga memastikan pencapaian restorasi progresif berkualitas tinggi secara konsisten, salah satunya lewat rehabilitasi 39,4 hektar vegetasi asli di Tambang Meandu pada 2023.

Selain itu, perusahaan juga memperhatikan keselamatan kerja karyawan dan efisiensi operasional dengan mengembangkan purwarupa portabel untuk memantau partikel yang bisa terhirup dan tingkat CO2 dalam kabin operator secara real-time.  

Related Topics

BUMATambangAustralia

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil