Jakarta, FORTUNE – Dinamika perusahaan seringkali dikaitkan dengan Siklus Bisnis. Hal ini berkaitan dengan kondisi perusahaan di jangka waktu tertentu, sehingga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini juga bisa jadi dasar pertimbangan perusahaan dalam menentukan strategi bisnis secara tepat dan terarah.
Menurut corporatefinanceinstitute.com, siklus bisnis adalah siklus fluktuasi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjadi di tingkat pertumbuhan alami jangka panjang sebuah institusi, seperti perusahaan.
Siklus ini menjelaskan ekspansi dan kontraksi dalam aktivitas ekonomi yang dialami dari waktu ke waktu.Siklus bisnis dianggap selesai ketika melalui satu kali periode ledakan (boom) dan satu kali periode kontraksi secara berurutan.
Boom dicirikan oleh periode pertumbuhan ekonomi yang pesat, sedangkan periode pertumbuhan ekonomi yang relatif stagnan disebut resesi. Pertumbuhan ini diukur dalam hal pertumbuhan PDB riil, yang disesuaikan dengan inflasi. Jangka waktu untuk menyelesaikan urutan ini disebut sebagai panjang dari siklus bisnis.
Tahapan
Siklus bisnis bergerak di sekitar garis pertumbuhan stabil. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing tahap dalam siklus bisnis:
- Ekspansi
Di tahap ini, terjadi peningkatan indikator ekonomi positif seperti tingkat pekerjaan, pendapatan, output, upah, keuntungan, permintaan, dan penawaran barang serta jasa. Para debitur umumnya membayar hutang tepat waktu, perputaran uang tinggi, dan investasi juga meningkat. Tahap ekspansi berlangsung selama kondisi ekonomi mendukung. - Puncak
Tahap puncak adalah titik di mana ekonomi mencapai batas maksimal pertumbuhan. Pada titik ini, indikator ekonomi mencapai tingkat tertinggi dan tidak mengalami peningkatan lebih lanjut. Harga juga berada pada posisi puncak. Ini adalah titik balik dalam tren pertumbuhan ekonomi, dan konsumen biasanya mulai mengatur ulang anggaran mereka. - Resesi
Setelah mencapai puncak, ekonomi memasuki tahap resesi. Permintaan terhadap barang dan jasa mulai menurun dengan cepat. Para produsen seringkali tidak langsung menyadari penurunan permintaan dan tetap memproduksi, sehingga menyebabkan kelebihan pasokan di pasar. Harga mulai turun, dan indikator ekonomi seperti pendapatan, output, serta upah juga ikut menurun. - Depresi
Dalam tahap depresi, tingkat pengangguran meningkat signifikan, dan pertumbuhan ekonomi terus mengalami penurunan, bahkan di bawah garis pertumbuhan stabil. Inilah fase depresi, di mana ekonomi mengalami kontraksi besar. - Palung
Tahap paling terjadi ketika tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi negatif. Pada tahap ini, harga, permintaan, dan penawaran barang dan jasa mencapai titik terendah. Perekonomian mencapai titik saturasi negatif dengan berkurangnya pendapatan dan pengeluaran nasional secara drastis. - Pemulihan
Setelah mencapai palung, ekonomi memasuki tahap pemulihan. Di fase ini, perekonomian mulai bangkit dari pertumbuhan negatif. Permintaan mulai naik karena harga yang rendah, dan penawaran pun mulai bertambah. Pandangan positif terhadap investasi dan lapangan kerja kembali muncul, produksi meningkat, dan tingkat pekerjaan pun ikut naik. Bank mulai menunjukkan sinyal positif untuk meminjamkan uang karena adanya akumulasi dana tunai. Pada tahap ini, modal lama yang telah usang digantikan, sehingga mendorong investasi baru dalam proses produksi. Pemulihan berlanjut hingga ekonomi kembali ke tingkat pertumbuhan yang stabil.
Cara Mengukur
Dalam mengukur iklus bisnis bisa dilht dalam dua perspektif berbeda, yaitu melalui tingkat keparahan serta waktunya. Berikut adalah contoh siklus bisnis berdasarkan kedua perspektif tersebut:
- Faktor Waktu
Untuk mengukur waktu pada siklus bisnis, baik negara serta perusahaan perlu menetapkan tanggal dalam setiap siklus bisnis. Misalnya, perusahaan sudah menetapkan tanggal sejak awal pada setiap siklus bisnis. - Faktor Tingkat Keparahan
Cara mengukur tingkat keparahan pada siklus bisnis adalah dengan menghitung tahap ekspansi maupun resensi dengan terpisah. Adapun cara mengukur tingkat keparahan pada tahap resesi dihitung berdasarkan tiga metrik, yaitu:
Kedalaman: Berapa jumlah intensitas pada tahap resesi?
Difusi: Seberapa luas tingkat resesi pada perekonomian nasional?
Durasi: Berapa lama umumnya tahap resesi akan berlangsung?
Manfaat Siklus Bisnis
Mengutip OCBC, memahami siklus bisnis dan tahapan-tahapan di dalamnya, memberikan keuntungan dalam mengenali perubahan serta tren ekonomi yang sedang berlangsung. Dengan wawasan ini, keputusan keuangan dalam perusahaan dapat dibuat dengan lebih baik dan tepat.
Beberapa manfaat memahami siklus bisnis bagi perusahaan mencakup:
- Meramalkan kondisi ekonomi di masa depan.
- Mendapatkan lebih banyak pelanggan dan investor.
- Memperluas cakupan bisnis secara signifikan.
- Mengurangi risiko kerugian di kemudian hari.
Demikianlah sejumlah informasi yang perlu Anda ketahui berkenaan dengan siklus bisnis. Dengan memahami hal ini, maka perusahaan akan memiliki gambaran untuk bisa terus bertumbuh dengan arah dan strategi yang jelas.