Novonesis Lirik Potensi Pasar Pangan Berkelanjutan di Indonesia

Biosolusi bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Novonesis Lirik Potensi Pasar Pangan Berkelanjutan di Indonesia
Novonesis. (Fortuneidn/Bayu Satito)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indonesia sebagai negara dengan potensi besar untuk jadi pasar bagi produk-produk Pangan Berkelanjutan. hal itu diungkap perusahaan Denmark yang bergerak di sektor teknologi pangan berbasis biosolusi, Novonesis.  

Novonesis Regional President APAC and Senior Vice President Food & Beverage Biosolutions, Lensey Chen, mengatakan bahwa salah satu potensi terkuat adalah komitmen Indonesia untuk mencapai target sebagai Lumbung Pangan Dunia pada 2045.

“Hal ini berkaitan dengan produksi pangan berkelanjutan, yang tidak hanya menyehatkan, namun juga bisa jadi nilai tambah bagi masyarakat, terutama dari sisi nutrisi dan efiensi,” katanya kepada Fortune Indonesia di Pameran Food Ingredients (FI) Asia Indonesia 2024, Rabu (5/9).

Di saming memiliki populasi yang cukup besar, kata Chen, Indonesia juga dapat meningkatkan sumber daya manusia untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan solusi berkelanjutan di sektor pangan dan pertanian, akan tercipta ekonomi sirkular dan kualitas hidup masyarakat untuk masa depan yang lebih baik.

“Kami yakin solusi berbasis biologis mampu memberikan manfaat bagi kesehatan manusia, meningkatkan kualitas makanan dan minuman, serta mengurangi dampak lingkungan,” kata Chen. “Indonesia membutuhkan berbagai inovasi untuk meningkatkan efisiensi pengolahan makanan, menghasilkan produk dengan rasa dan tekstur yang lebih berkualitas, serta menerapkan rantai nilai pangan yang lebih berkelanjutan.”

Biosolusi

Konferensi pers Novonesis di Pameran Food Ingredients (FI) Asia Indonesia 2024. Rabu (5/9). (Fortuneidn/Bayu Satito)

Sementara itu, Novonesis Global Marketing Vice President of Food and Beverage, Frederik Mejlby, menjelaskan bahwa solusi biologis adalah fokus utama Novonesis, yang telah lebih dari 100 tahun beroperasi. “Kami menawarkan rangkaian biosolution mutakhir, termasuk enzim, kultur, probiotik, dan protein presisi, untuk menjawab tantangan industri,” ujarnya.

Misalnya, untuk produk roti dan susu. Novonesis menerapkan solusi biologi berteknologi untuk bisa memproduksi roti dengan masa simpan yang lama, serta penggunaan susu nabati (dari gandum) untuk produk fermentasi seperti susu probiotik atau yoghurt. Selain itu, biosolusi juga bisa meningkatkan rasa dan tekstur lemak nabati yang diolah hingga menyerupai daging.

“Kami menerapkan biosolution di sektor ini untuk meningkatkan efisiensi manufaktur, meningkatkan hasil produksi, memperkaya rasa dan nutrisi, dan mengurangi limbah. Hal ini kami lakukan dalam rangka menciptakan produk yang lebih bersih dan masa simpan lebih lama,” ujar Nejlby.

Biosolusi merupakan setiap produk, layanan, proses, dan peralatan yang berasal dari pemanfaatan sumber daya biologis. Terobosan ini diyakini bisa menjadi solusi berkelanjutan untuk memproduksi kebutuhan pokok dan bahan baku melalui penghematan air, energi, dan bahan kimia berbahaya, serta mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil.

Novonesis berfokus pada tiga cakupan utama, yakni Biosolutions for Human Health, Biosolutions for Food and Beverages, dan Biosolutions for Planetary Health.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil