Jakarta, FORTUNE – Pemilik jenama restoran cepat saji Burger King membeli Saham pewaralaba terbesarnya di Amerika Serikat (AS) senilai US$1 miliar atau sekitar Rp15,62 triliun (kurs Rp15.618,41 per dolar AS).
Dikutip dari APNews, pembelian ini dilakukan melalui akuisisi saham Carrols Restaurant Inc. sebagai pengelola 15 persen restoran Burger King di AS oleh perusahaan induk Burger King, Restaurant Brands International Inc.
“Perusahaan mengakuisisi seluruh saham yang ditempatkan dan beredar di Carrols Restaurant Group Inc. yang belum dimilikinya seharga US$9,55 per saham,” tulis manajemen dilansir dari APNews, Rabu (17/1).
Restaurant Brands berencana berinvestasi US$500 juta. Dana itu akan digunakan untuk merombak 600 restoran Carrols pasca akuisisi. Hingga kini, Carrols diketahui telah mengoperasikan sekitar 1.022 restoran Burger King di 23 negara bagian AS.
Modernisasi
Restaurant Brands menyatakan bahwa pembelian besar-besaran dari pewaralaba terbesar Burger King itu dilakukan sebagai upaya memodernisasi restorannya di AS, serta mengejar persaingan dengan para kompetitor, seperti McDonald’s. Kompetitor perusahan ini diketahui menggelontorkan US$6 miliar untuk merombak restorannya di AS pada 2018.
CEO Restaurant Brands, Joshua Kobza, menyatakan bahwa sejak 2022, perusahaan menghabiskan sekitar US$400 juta atau Rp6,25 triliun dalam dua tahun, untuk merombak toko-toko di AS dan meningkatkan periklanan. “Kami membutuhkan hampir semua Burger King di seluruh negeri yang modern, nyaman, dan kompetitif dengan semua konsep lain di luar sana yang memiliki bangunan baru dan modern,” katanya.
Perombakan ini, mencakup penambahan papan menu digital dan peralatan dapur baru, serta perubahan lainnya. Sedangkan, pada musim gugur, perusahaan meluncurkan prototipe restoran baru dengan lebih sedikit tempat duduk, lebih banyak jalur drive-thru, dan area penjemputan untuk pesanan seluler.
Pentingnya akuisisi
Analis bank investasi TD Cowen, Andrew Charles, mengatakan bahwa akuisisi yang dilakukan Burger King dari Carrols akan membantu Restaurant Brands mempercepat renovasi yang direncanakan. Hal ini jadi langkah penting, mengingat Carrols adalah operator waralaba unggul yang penjualannya secara historis melampaui sistem Burger King AS secara keseluruhan. Dengan kata lain, investasi yang digelontorkan induk perusahaan Burger King, diambil dari arus kas operasional Carrols.
Menurut Charles, sekitar 40 persen lokasi Burger King di AS telah dimodernisasi dan 10 persen lainnya kini sedang direnovasi. Sedangkan, akuisisi Carrols dapat membantu meningkatkannya hingga 60 persen. Burger King sendiri mengantisipasi waralaba restoran yang diakuisisi akan selesai dalam lima hingga tujuh tahun.