Jakarta, FORTUNE – PT PLN (Persero) kembali memasok tambahan daya untuk fasilitas smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, sebesar 170 Megavolt Ampere (MVA).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan tambahan pasokan daya ini akan memperkuat Hilirisasi industri. “Mendukung upaya hilirisasi yang sejalan dengan strategi pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertambangan,” ujarnya seperti dikutip dari laman PLN, Kamis (13/6).
PLN mengungkapkan bahwa pasokan baru ini merupakan tahap keempat yang melanjutkan pasokan sebelumnya, seperti tahap pertama sebesar 30 MVA yang dilaksanakan pada September 2023, tahap kedua sebesar 60 MVA pada Februari 2024, dan tahap ketiga yang mencapai 110 MVA pada 1 April 2024.
Seperti diketahui, smelter adalah proyek strategis dalam hilirisasi industri mineral di Indonesia, sehingga PLN berkomitmen menyuplai listrik untuk PT Freeport Indonesia di KEK Gresik, yang dioperasikan oleh PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera.
Kunci penting
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur (UID Jatim), Agus Kuswardoyo, mengatakan bahwa keandalan pasokan listrik adalah kunci penting untuk mendorong ekonomi dan sektor industri dalam negeri. “PLN siap mendukung penuh kebutuhan pasokan listrik PT Freeport Indonesia yang akan mulai beroperasi secara bertahap pada bulan Juni 2024,” katanya.
Operasional smelter ini diharapkan akan menstimulus pertumbuhan industri-industri turunan yang lebih hilir. Dengan demikian, keandalan pasokan listrik akan membuat smelter bisa produksi dengan optimal, sehingga multiplier effect pun akan tercipta bagi pertumbuhan perekonomian, khususnya di Kabupaten Gresik dan Jawa Timur.
Lebih cepat
Chief Electrical Engineer PT Freeport Indonesia, Deeri Rahmat, mengungkapkan PLN mampu memberikan pelayanan yang lebih cepat dari kesepakatan awal. “Kami sangat mengapresiasi upaya PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik PT Freeport Indonesia sesuai periode tahapan yang disepakati,” katanya.
Proyek ini diklaim sebagai smelter tembaga dengan jalur tunggal terbesar di dunia dengan kapasitas produksi penuh sebesar 1,7 juta ton per tahun pada akhir 2024, dan mampu menghasilkan sekitar 600.000 ton katoda tembaga per tahun. Tahap awal produksi di smelter Gresik rencananya dimulai Agustus 2024 dengan kapasitas hingga 50 persen.