Jakarta, FORTUNE – Produsen mobil ternama asal Prancis, Renault, tengah mengembangkan mobil berkonsep ramah lingkungan, Scenic Vision sistem hibrida perpaduan sumber daya listrik dan hidrogen. Dalam sekali pengisian baterai, mobil ini diklaim mampu menempuh jarak hingga 800 kilometer (km).
Luca De Meo, CEO Renault, mengungkapkan Renault siap mewujudkan sebuah mobil konsep pertama yang mewakili strategi ESG terbaru Renault. "Semua komitmen korporasi kami tidak akan cukup kalau kami tidak membawanya turun ke mobil kami," ujarnya dalam keterangan yang dikutip Senin (23/5).
Semula, desain ini sendiri baru akan direalisasikan pada 2024. Namun, dengan rincian yang diberikan diharapkan dapat menggambarkan bahwa teknologi hidrogen adalah salah satu pilihan yang dapat membuat kendaraan listrik lebih nyaman.
Sel bahan bakar Scenic Vision
Gilles Vidal, Direktur Desain Renault, mengatakan bahwa teknologi yang digunakan terletak pada baterai 40 kilowatt jam yang dapat didaur ulang. “Perusahaan menyatakan powertrain listrik-hidrogen sebagai bagian dari visi jangka panjang, di luar 2030,” katanya dalam sebuah keterangan.
Menurutnya, sel bahan bakar hidrogen Scenic Vision adalah sebuah gagasan yang akan membantu daya jangkau kendaraan, hingga 800 Km dalam sekali pengisian baterai.
“Pada tahun 2030 dan seterusnya, setelah jaringan stasiun hidrogen cukup besar, Anda akan dapat berkendara hingga 800 Km … tanpa berhenti untuk mengisi baterai,” ujar Gilles.
Hidrogen hijau
Menurut Gilles, konsep hibrida Renault ini akan menggunakan hidrogen hijau yang berasal dari sumber energi listrik terbarukan, seperti angin atau matahari. Hidrogen ini pun bisa diproduksi dengan beberapa cara, misalnya elektrolisis–arus listrik membelah air menjadi oksigen dan hidrogen.
Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa hingga saat ini, sebagian besar generasi hidrogen memang masih didasarkan pada bahan bakar fosil.
Inovasi Renault
Konsep listrik-hidrogen yang dikembangkan oleh Renault menunjukkan bahwa perusahaan mobil ini terus berinovasi dalam teknologi kendaraan dengan emisi rendan, bahkan nol. Hal tersebut diharapkan dapat bersaing ketat dengan jajaran kendaraan bensin dan diesel.
Perusahaan juga mengungkapkan bahwa beberapa sistem untuk melengkapi motor listrik sedang terus dieksplorasi. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan yang terkait dengan mengemudi jarak jauh.