Jakarta, FORTUNE – Di zaman digital ini, kehadiran Generasi Z (Gen Z) menjadi cukup penting terlebih di tengah masyarakat yang sudah memasuki usia produktif sehiggagenerasi z menjadi penggerak utama di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, bagi dunia bisnis, keberadaan Konsumen Gen Z harus benar-benar dipahami, termasuk dalam menerapkan Strategi Marketing.
Menurut Pew Statistics, masa Gen Z dimulai pada sekitar 1997 hingga 2010-an. Gen Z merupakan generasi yang tumbuh di dunia yang serba digital dan canggih, jadi tidak aneh jika mereka tech-savvy dan begitu lengket dengan gawai dna mampu menghabiskan waktu setidaknya 3 jam sehari di depan layar ponsel pintar.
Beberapa karakteristik yang dimiliki Gen Z, antara lain lebih mudah untuk berbaur dan bersosialisasi dengan sekitarnya dibandingkan generasi sebelumnya; melek teknologi sehingga mudah untuk mengakses informasi yang diinginkan; lebih cepat dalam mempelajari hal baru; menyukai lingkungan yang memberi mereka ruang untuk tumbuh dan lebih kreatif. Makanya, kebanyakan Gen Z mengincar startup untuk berkarier.
Anda perlu memahami lebih jauh tentang karakteristik Gen Z, agar bisa menerapkan strategi marketing yang tepat dan efektif demi keberhasilan bisnis. Mengutip Glints, berikut ini beberapa strategi marketing yang bisa dilakukan untuk menarik hati Gen Z.
1. Jual pengalaman lebih dari produk
Gen Z adalah salah satu generasi yang paling kebal pada terpaan iklan produk, terutama yang menawarkan jasa dan barang dengan metode hard selling. Hal ini membuat mereka kebal dan tak mempan dengan jargon-jargon iklan yang biasa saja. Mereka butuh sesuatu yang lebiih dari sekadar produk, dan itu adalah pengalaman berbeda saat menggunakan produk itu.
Ada nilai tambah yang diinginkan Gen Z daripada sekadar memahami keunggulan sebuah produk–yang sudah bisa mereka dapatkan dengan berselancar di dunia maya. Inspirasi, nilai, sampai kisah yang penuh makna, bisa jadi magnet tersendiri untuk memikat para Gen Z, sebelum akhirnya terikat pada sebuah produk.
2. Utamakan produk yang ramah gawai
Gen Z sangat dekat dengan dunia maya dan berbagai gawai untuk menjangkaunya. Dengan menjadikan semua promosi yang Anda miliki ke dalam format mobile, mungkin bisa sangat membantu, karena gawai ini yang sangat dekat dan selalu digunakan oleh para Gen Z.
Jika Anda punya situs web untuk memasarkan produk, pastikan versi mobile-nya bekerja dengan baik, apalagi ramah SEO, sehingga situs pencari seperti Google pun bisa membantu promosi yang dilakukan.
Selain konten, pastikan kecepatan situs web Anda secara maksimal. Sebagai info, kunci mencuri perhatian gen Z terletak di 8 detik pertama.
3. Ciptakan engagement lewat medsos
Media sosial punya peran penting bagi setiap keputusan yang diambil oleh Gen Z. Oleh sebab itu, pastikan Anda bisa terhubung dengan para konsumen Gen Z melalui media sosial. Hal ini kerap dianggap sangat efektif untuk menyasar para Gen Z.
Dengan bertambah banyaknya media sosial yang digunakan para Gen Z, maka penting bagi Anda untuk menyesuaikan diri dengan hal ini.
Sebagai contoh, Instagram masih menjadi media sosial utama yang digunakan oleh gen Z, khususnya Instagram Story. Untuk mendapat engagement, buat konten-konten post atau Instagram Story yang menarik agar gen Z mau berkomentar, memberi like, hingga follow akun pribadi atau bisnis Anda.
4. Manfaatkan jasa influencer
bBintang iklan saja tidak cukup untuk meraih hati Gen Z, karena mereka membutuhkan pengaruh dari berbagai sosok yang mereka percaya, dan itu adalah influencer.
Dengan menampilkan sosok influencer yang populer dan cukup dekat dengan Gen Z, maka Anda juga sedang membangun hubungan dengan generasi tersebut.
Anda tidak harus menggunakan influencer dengan jutaan pengikut, micro-influencer juga sebenarnya bisa jadi cara efektif untuk memikat para Gen Z. Micro-influencer adalah mereka yang memiliki follower antara 1.000-100.000 dan walau tak banyak, engagement rate mereka biasanya lebih tinggi dengan para pengikutnya.
Riset Wordstream menyebutkan, micro-influencer berpotensi punya engagement rate 60 persen lebih tinggi dan 22 persen conversion rate mingguan yang lebih baik dibanding yang ber-follower banyak.
5. Buat Gen Z berkontribusi secara sosial
Generasi ini cukup tertarik dengan partisipasi langsung. Sebuah survei dari Retail Dive, menemukan bahwa sebanyak 63 persen konsumen dari Gen Z mau membeli produk karena bisa sekaligus berkontribusi untuk sosial.
Sebagai contoh, kampanye tentang pelesatrian lingkungan bisa jadi satu pilihan untuk meraih hati para konsumen Gen Z.
6. Utamakan privasi
Keamanan privasi adalah salah satu poin penting bagi para Gen Z. Survei dari IBM menyebut, bahwa hanya sepertiga remaja yang mengaku tak masalah membagikan informasi personal mereka secara online, selain riwayat pembelian.
Gen Z cenderung mau membagikannya hanya jika mereka sudah sangat percaya bahwa jenama akan menjalankan perlindungan privasi.
Demikianlan beberapa strategi marketing yangb bisa diterapkan untuk memikat hati para Gen Z, sehingga mereka mau membuat sebuah keputusan untuk membeli atau menindaklanjuti transaksi. Semoga berhasil.