Jenis-jenis model bisnis yang Wajib Diketahui Pengusaha

Umum digunakan oleh pengusaha

Jenis-jenis model bisnis yang Wajib Diketahui Pengusaha
ilustrasi model bisnis (unsplash/jason goodman)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Kini, membuka usaha menjadi salah satu bidang yang banyak ditekuni masyarakat sebagai sumber penghasilan. Berbagai kalangan mulai merambah bidang ini, dari remaja hingga orang dewasa.

Agar sukses dan berkelanjutkan, membuka Bisnis tidak bisa sembarangan. Seorang pengusaha harus merencanakannya dengan matang, mulai dari rencana keuangan, pemasaran, hingga model bisnis yang dipakai.

Dengan menentukan model bisnis, usaha yang dijalankan bisa lebih terarah. Jenis-jenis model bisnis juga beragam sesuai dengan kebutuhan.

Berikut beberapa jenis model bisnis yang umum digunakan oleh pengusaha di Indonesia.

1. Marketplace

Salah satu jenis model bisnis yang banyak difavoritkan pengusaha adalah marketplace. Model bisnis ini juga sangat berkembang pesat seiring dengan minat masyarakat yang tinggi pada belanja online.

Jenis ini beroperasi sepenuhnya secara daring sehingga memungkinkan pemilik usaha untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Dalam model ini, platform yang Anda tawarkan menjadi tempat pertemuan antara penjual dan pembeli secara daring.

Dengan memfasilitasi hal tersebut, Anda bisa mendapatkan keuntungan dari biaya admin, iklan, transaksi, dan lain sebagainya.

Salah satu contoh bentuk jenis model bisnis ini adalah Shopee, Tokopedia, dan platform e-commerce lainya.

2. Dropship

Dropship juga termasuk jenis-jenis model bisnis yang banyak dijumpai dalam praktik jual-beli secara online. Karena modalnya tidak terlalu besar atau toko fisik, model bisnis cocok digunakan bagi pengusaha pemula.

Di sini, Anda berperan sebagai perantara atau pengecer. Anda tidak perlu memproduksi produknya karena barang akan disiapkan oleh pemasok atau supplier.

Ketika ada pesanan yang masuk, Anda dapat menginformasikannya pada pemasok. Urusan pengiriman juga akan dilakukan oleh pemasok.

Setiap ada pesanan yang masuk, Anda akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga dari yang dibayarkan konsumen.

3. Franchise

Franchise atau waralaba merupakan model bisnis yang seringkali dipakai di industri food and beverage. Jenis ini juga termasuk yang cukup populer di kalangan pengusaha.

Secara singkat, bisnis franchise menawarkan program mitra bagi pemilik usaha yang tidak ingin repot membuka bisnis sendiri dari.

Dengan membayar kompensasi untuk hak kerja sama, mitra bisa menggunakan konsep yang sudah ada untuk memasarkannya. Sebagai mitra, Anda akan mendapatkan imbalan dari jumlah sekian persen dari keuntungannya.

Alfamart, Indomaret, Es Teh S.O.L.O merupakan contoh model bisnis ini. 

4. Langganan atau subscribe

Tidak kalah dengan jenis-jenis model bisnis lainnya, subscribe atau berlangganan jadi model yang menarik untuk dicoba. 

Anda dapat menawarkan program berlangganan bagi konsumen untuk bisa menikmati layanan atau produk yang ditawarkan. Agar konsumen tertarik, Anda bisa menawarkan berbagai paket yang bisa dipilih konsumen.

Pilihan paket tersebut bisa disesuaikan dengan jangka waktu atau layanan yang bisa diakses oleh konsumen.

Menariknya, model bisnis ini dapat diaplikasikan pada usaha konvensional atau online. Netflix merupakan contoh model bisnis berlangganan yang terkenal. 

Untuk model berlangganan usaha konvensional, ada berlangganan majalah atau koran dan langganan catering makanan.

5. Freemium

Selain model subscribe, ada model bisnis freemium yang banyak diandalkan untuk memperoleh pelanggan sekaligus menguntungkan.

Model satu ini seringkali digunakan oleh penyedia layanan perangkat lunak sebagai layanan (SaaS). Sebagai penyedia layanan, produk yang ditawarkan bisa diakses secara gratis oleh pengguna.

Namun, terdapat beberapa fitur yang tidak bisa dibuka oleh pengguna. Untuk bisa mengaksesnya, pengguna harus meningkatkan akun ke premium.

Perusahaan yang menggunakan model bisnis ini adalah Spotify dan Canva. Pengguna bisa menikmati layanannya, tetapi tidak bisa mengakses seluruh fitur secara bebas. Pengguna harus membayar biaya akun premium.

6. Manufaktur

Model bisnis tradisional ini termasuk yang masih banyak diminati oleh pemilik usaha. Manufaktur berfokus pada proses produksi barang fisik. 

Dalam model ini, perusahaan atau pabrik akan mengelola bahan mentah menjadi produk baru yang lebih menarik. Biasanya, produksinya dalam jumlah besar untuk dijual kepada konsumen.

Pengusaha bisa langsung menjual produk secara langsung ke konsumen atau lewat perantara pihak ketiga.

7. Bundling

Bundling atau paket adalah model bisnis yang mengkolaborasikan strategi produk dan harga. 

Lewat model ini, pengusaha bisa menawarkan produk lebih dari satu yang dijadikan dalam satu paket. Biasanya, harga yang ditawarkan lebih murah daripada membelinya dalam harga satuan. 

Termasuk jenis-jenis model bisnis yang umum digunakan pengusaha, bundling memungkinkan perusahaan bisa meningkatkan jumlah penjualan.

8. One-for-one

Tidak hanya memperoleh keuntungan, tidak jarang perusahaan juga membuka usaha dengan tujuan sosial. Kewirausahaan sosial termasuk jenis usaha yang kerap digunakan perusahaan.

Dalam menjalankan bisnis, model bisnis one-for-one jadi pilihan terbaik. Setiap produk berhasil terjual, perusahan akan mendonasikan satu barang.

Lewat model ini, konsumen tergerak untuk ikut dalam aksi sosial ini dengan membeli produk atau layanan yang ditawarkan. 

9. Distributor

Jenis-jenis model bisnis berikutnya adalah distributor. Sesuai dengan namanya, model bisnis ini menjalankan bisnis sebagai penyalur produk untuk dijual ke pasar.

Untuk mendapatkan barang, perusahaan distributor akan menjalin ikatan kerja sama dengan perusahan manufaktur atau pabrik untuk butuh bantuan dalam distribusi.

Barang yang dipasok juga bisa lebih dari satu produk atau merek jadi keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar.

10. Razor-Blade

Model bisnis razor-blade menggunakan pendekatan strategis dengan menjual produk utama dengan harga relatif terjangkau.

Meskipun harga yang dipatok bisa di bawah biaya produksi, pengusaha bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan komponen tambahan, aksesori, atau layanan terkait produk utama.

Contohnya, perusahaan alat cukur menjual produk utamanya berupa alat cukup dengan harga terjangkau. Selain itu, merek juga menawarkan produk pendukung berupa silet cukur yang harus dibeli konsumen secara berkala.

Itulah jenis-jenis model bisnis yang umumnya dipakai oleh pengusaha dalam menjalankan bisnisnya. Dari beberapa pilihan model bisnis di atas, Anda tertarik yang mana?

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024