Akhir-akhir ini industri tekstil di Indonesia kian terpuruk. Pasalnya, mulai banyak perusahaan dan pabrik tekstil sudah tidak beroperasi alias bangkrut. Terlebih pada industri dengan skala kecil menengah.
Hal tersebut tentunya berakibat pada PHK yang dialami oleh sejumlah karyawan. PHK tersebut terjadi lantaran kebijakan impor yang dirasa merugikan produsen tekstil lokal. Pelonggaran impor membuat produksi tekstil lokal tidak bergairah menyebabkan penurunan permintaan pasar.
Terlepas dari itu, terdapat beberapa Perusahaan Tekstil terbesar di Indonesia yang masih beroperasi hingga sekarang. Berikut beberapa perusahaan yang dimaksud.
1. Duniatex
Perusahaan tekstil terbesar di Indonesia yang pertama datang dari perusahaan tekstil Duniatex.
Didirikan pada tahun 1974, Duniatex memulai karirnya dengan nama CV Duniatex di Surakarta. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 1988, Duniatex bergabung bersama dengan PT WIJAYATEX dan menjadi PT Duniatex.
Hingga saat ini, Duniatex sudah memiliki enam perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil. Mulai dari PT Delta Merlin Sandang Tekstil, PT Delta Dunia Sandang Tekstil, PT Delta Dunia Tekstil, PT Dunia Setia Sandang Asli Tekstil, PT Delta Merlin Dunia Tekstil, dan PT Damaitex.
Lewat inovasi dan kerja kerasnya, Duniatex menjadi perusahan tekstil yang setidaknya memiliki total 28 merek yang ditawarkan pada konsumen, misalnya, Bunga Persik Merah, Janger, hingga Diana Rose.
2. Sritex
Salah satu perusahaan manufaktur tekstil yang ternama di Indonesia adalah PT Sri Rejeki Isman (Sritex). Perusahaan ini memiliki pabrik hampir di seluruh pulau Jawa dengan titik sentralnya di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kiprahnya dalam industri tekstil di Indonesia dimulai pada tahun 1966. Didirikan oleh H. M Lukminto, Sritex awalnya merupakan perusahaan perdagangan tradisional yang berada di Pasar Klewer, Solo.
Pada tahun 1968, Sritex membuka pabrik cetak pertama yang menghasilkan kain putih dan berwarna.
Seiring berjalannya waktu, Sritex menunjukkan performa yang menakjubkan. Dibandingkan dengan perusahaan lain, Sritex memiliki jumlah pabrik yang cukup banyak.
Total ada 27 pabrik benang, 5 pabrik kain celup dan finishing, 5 pabrik tenun, dan 11 pabrik seragam dan fashion.
3. Indorama Synthetics
Indorama Synthetics merupakan sedikit dari perusahaan tekstil terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang.
Mulai beroperasi pada tahun 1975, Indorama Synthetic mulai produksi secara komersial di tahun 1976. Kala itu, Indorama mengawalinya dengan pabrik pemintalan kapas di Purwakarta.
Kemudian, perusahaan ini terus melebarkan sayapnya dengan memproduksi benang pintal. benang, dan kain filamen Poliester, hingga resin PET.
Pada tahun 1990, Indorama Synthetics masuk ke dalam bursa efek. Mulai dari sana, perseroan menjadi eksportir bahan baku terbesar di Indonesia.
Beberapa negara tujuan ekspor tersebut, seperti Amerika Utara, Australia, Asia, dan Timur Tengah.
Bahkan, Indorama meraih penghargaan Primaniyarta. Dengan prestasi yang menakjubkan, Indorama Synthetics menjadi salah satu produsen tekstil paling kompetitif di tingkat global.
4. Pan Brother
Tidak mau kalah dengan Indorama Synthetic, Pan Brother juga termasuk perusahan tekstil Indonesia yang berhasil menembus pasar internasional.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 1980 dengan produk utama pakaian tenun, jaket tenun, dan pakaian berbahan rajut.
Berpusat di Tangerang, Pan Brother memiliki sejumlah pabrik yang tersebar di pulau Jawa, mulai dari Tangerang, Bandung, Tasikmalaya, Sragen, Boyolali, dan Ungaran.
Dengan menerapkan model bisnis terintegrasi, perusahaan ini fokus pada rantai pasokan holistik dari hulu ke merek dan pengecer. Selain itu, ekspansi hilir yang digunakan mendorong pengembangan produk yang inovatif.
Sejak tahun 2011, perusahaan ini telah membuka cabang di luar negeri, seperti Singapura, Taiwan, dan Hongkong.
5. Asia Pacific Fibers
Perusahaan tekstil terbesar di Indonesia berikutnya adalah Asia Pacific Fibers. Sejak tahun 1984, perusahan ini bergerak pada industri kimia, benang serat sintetis, penenunan, dan perajutan.
Di tahun 1991, Asia Pacific Fibers akhirnya melantai ke bursa efek. Sebagai produsen tekstil, perusahan ini telah memasok bahan baku utama ke 250 usaha tekstil domestik dan 150 usaha di luar negeri.
Pada tahun 2020, perusahaan ini melakukan kerja sama dengan ADVANSA, perusahaan tekstil yang berada di Jerman.
Itu dia beberapa perusahaan tekstil terbesar di Indonesia yang sudah lama beroperasi dan berkiprah di industri tekstil. Produksi tekstil yang berkurang cukup signifikan ini harapannya dapat segera terselesaikan. Dengan begitu, industri tekstil bisa kembali bangkit dan terhindar dari ancaman bangkrut.