Jakarta, FORTUNE - PT Astra International Tbk mengungkapkan arah investasi perseroan untuk meningkatkan kinerja di masa depan. Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro, mengungkapkan bahwa perseroan telah merancang rencana investasi yang terbagi menjadi dua atau tiga bagian.
Perseroan akan mengoptimalkan kinerja inti bisnis yang tersebar dalam tujuh lini bisnis dengan kontribusi yang bervariasi. “Termasuk investasi untuk memperluas cakupan bisnis,” kata Djony dalam paparan publik secara virtual, Kamis (8/8).
Dalam hal ini, ASII telah melakukan investasi di segmen bisnis bank digital melalui Bank Saqu. Selain itu, ASII juga berinvestasi di marketplace jual-beli kendaraan OLX dan di sektor kesehatan melalui Halodoc.
“Itu adalah arah investasi kami, mengoptimalisasi lini bisnis inti dan memperluas cakupan,” katanya, menambahkan.
Membidik investasi baru
Djony mengatakan, perseroan tak hanya mengoptimalkan bisnis, tetapi akan terus memperluas investasi ke sektor-sektor baru dan menyelaraskan sektor tersebut dengan arah perekonomian serta strategi pertumbuhan bisnis perusahaan. Perseroan berupaya menanamkan modal pada sektor yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik.
"Misalnya masuk untuk memperluas dengan seleksi yang baik di infrastruktur dan investasi di sektor pertambangan non batu bara yang sejalan dengan aspirasi transisi terutama di lingkup pertambangan dan alat berat,” kata Djony.
Pada semester pertama tahun 2024, ASII mencatatkan laba bersih sebesar Rp15,85 triliun, turun 9,12 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp17,44 triliun.
Kini ASII memiliki tujuh lini bisnis inti, antara lain otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, konstruksi dan energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, dan properti.