Boeing Tunjuk Kelly Ortberg Sebagai CEO Baru

Upaya pemulihan perusahaan di tengah persoalan regulasi.

Boeing Tunjuk Kelly Ortberg Sebagai CEO Baru
Ilustrasi Boeing 737 Max. (Boeing.com)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Boeing pada Rabu, 31 Juli 2024 mengumumkan penunjukan Kelly Ortberg, seorang veteran industri dirgantara, sebagai CEO baru. Penunjukan ini diharapkan dapat memulihkan perusahaan yang sedang menghadapi krisis reputasi dan keselamatan setelah mengalami kerugian lebih dari US$1 miliar pada kuartal pertama. Demikian dilaporkan Reuters.

Ortberg, yang akan mulai bertugas pada 8 Agustus, memiliki tugas besar untuk membangun kembali kepercayaan dengan regulator, industri, dan publik selama krisis kualitas yang melanda perusahaan.

CFO Boeing, Brian West, telah memperingatkan bahwa perusahaan akan terus menghadapi tekanan keuangan yang berat dan memperkirakan pembakaran uang tunai selama kuartal ketiga.

Boeing menghadapi krisis reputasi sejak insiden ledakan panel kabin udara pada 5 Januari lalu di pesawat MAX 9 yang dioperasikan oleh Alaska Airlines. Sebanyak 171 penumpang ada dalam penerbangan tersebut.

Dalam laporan keuangan terbaru, Boeing mencatat kerugian sebesar US$1,4 miliar dengan pendapatan US$16,9 miliar, lebih rendah dari perkiraan analis sebesar US$17,2 miliar. Perusahaan mengalami kerugian US$2,90 per saham, lebih buruk dari perdiksi kerugian sebesar US$1,97 per saham.

Brian West mengatakan dalam bahwa penggunaan anggaran pada tahun 2024 diperkirakan akan lebih besar dari yang diantisipasi sebelumnya. Penggunaan arus kas bebas Boeing pada kuartal kedua mencapai US$4,33 miliar. Meskipun demikian, saham Boeing naik 2 persen menjadi US$190,60 pada Rabu (31/7), dibantu oleh pengumuman penunjukan CEO baru, meskipun ada tantangan di berbagai sektor bisnisnya, termasuk pertahanan dan antariksa.

Krisis ini juga menyebabkan perombakan eksekutif di mana CEO Dave Calhoun memutuskan untuk mengundurkan diri pada akhir tahun, dan ketua dewan Larry Kellner tidak akan mencalonkan diri lagi. Calhoun menyatakan bahwa kedatangan Ortberg tidak akan menyebabkan perombakan kepemimpinan besar di Boeing. Stephanie Pope, kepala Boeing Commercial Airplanes, dipandang sebagai kandidat potensial untuk menggantikan Calhoun.

Calhoun akan menjadi penasihat khusus untuk dewan hingga Maret 2025. Setelah insiden Januari, Administrasi Penerbangan Federal AS melarang Boeing meningkatkan produksi keluarga jet 737 MAX di atas 38 per bulan, tanpa memperkirakan durasi pembatasan tersebut. West mengonfirmasi bahwa Boeing telah memproduksi pesawat jauh di bawah tingkat tersebut selama beberapa minggu untuk menutup celah kualitas. Ortberg kini harus menghidupkan kembali citra Boeing dan mengembalikan produksi jet 737 dari sekitar 25 pada bulan Juni dan Juli menjadi 38 pada akhir tahun.

Rekam jejak Ortberg

Ortberg, seorang insinyur mesin berusia 64 tahun ini, memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman di bidang dirgantara dan pertahanan, termasuk berbagai peran eksekutif. Boeing mengabaikan usia pensiun wajib yang biasanya 65 tahun untuk Ortberg.

Kepiawaiannya membuat Boein memberikan penghargaan insentif jangka panjang sebesar US$17,5 juta, gaji pokok tahunan sebesar US$1,5 juta, penghargaan insentif tahunan sebesar US$3 juta, dan pembayaran tunai sebesar US$1,25 juta pada bulan Desember. Ortberg berencana untuk berbasis di Seattle, dekat pabrik 737 MAX dan 777 Boeing, yang dianggap sebagai langkah positif oleh serikat pekerja.

Setelah lima tahun memimpin Rockwell Collins, Ortberg memimpin integrasi perusahaan dengan United Technologies dan RTX hingga pensiunnya pada tahun 2021. Pengalaman Ortberg dalam mengintegrasikan akuisisi diharapkan akan membantu Boeing yang sedang berupaya mengintegrasikan Spirit AeroSystems setelah mencapai kesepakatan untuk membeli kembali pembuat badan pesawat tersebut.

Boeing optimistis keluar dari masalah

Penunjukan Ortberg juga merespons dorongan industri untuk mempekerjakan orang luar guna memimpin Boeing keluar dari masalahnya.

Ortberg dipilih daripada Patrick Shanahan, mantan eksekutif Boeing dan CEO Spirit Aero yang dipandang sebagai favorit untuk menggantikan Calhoun.

Selama kuartal kedua, Boeing mengirimkan total 92 pesawat, turun 32 persen dari tahun lalu. Perusahaan mencatat kerugian sebesar US$2,33 per saham karena masalah dalam bisnis pertahanan dan antariksa yang memperparah tekanan keuangan. Unit Pertahanan, Luar Angkasa, dan Keamanan, salah satu dari tiga bisnis utama Boeing, mengalami kerugian miliaran dolar pada tahun 2022 dan 2023 akibat biaya berlebih pada kontrak harga tetap yang rentan terhadap tekanan inflasi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil