MD Entertainment Akan Akuisisi NET TV Senilai Rp1,65 Triliun

Memperkuat posisi FILM di industri media dan hiburan.

MD Entertainment Akan Akuisisi NET TV Senilai Rp1,65 Triliun
Logo nEt TV/Dok. NET TV
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT MD Entertainment Tbk. (FILM), perusahaan milik Manoj Punjabi, berencana mengakuisisi 80,05 persen saham PT NET Visi Media Tbk. (NETV) dengan total nilai transaksi mencapai Rp1,65 triliun.

Merujuk pada keterbukaan informasi yang dirilis FILM pada Kamis, 29 Agustus 2024, perusahaan tersebut telah menandatangani serangkaian dokumen transaksi pada 26 Agustus 2024. Salah satu dokumen tersebut adalah Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat (PPSB) antara FILM dan NETV.

“Objek dari rencana transaksi material adalah sejumlah saham NETV yang mewakili 80,05 persen dari modal ditempatkan dan modal disetor NETV yang diambilbagian atau dibeli oleh perseroan,” ujar Sekretaris Perusahaan FILM Fidela Hasworini.

Keseluruhan nilai akuisisi ini mencapai Rp1,65 triliun, di mana perseroan akan mengalokasikan Rp1,26 triliun untuk menyerap 25,22 miliar saham baru yang akan diterbitkan oleh NETV dengan nilai nominal Rp50 per saham.

FILM juga berencana membeli 7,88 miliar saham Seri A NETV dengan nominal Rp200 per saham dari PT Teladan Investama (TI), PT Indika Inti Holdiko (IIH), dan PT Sinergi Lintas Media (SLM), yang mewakili 19,07 persen dari modal ditempatkan dengan total nilai Rp394,44 miliar.

Memperkuat posisi FILM

Untuk memuluskan aksi korporasi ini, FILM berencana melaksanakan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Dalam langkah ini, PT Permata Surya Gitatama dan PT TI akan berpartisipasi dalam membeli saham baru yang diterbitkan oleh FILM dengan total nilai Rp661,9 miliar.

Fidela menyatakan bahwa rencana akuisisi NETV akan memperkuat posisi FILM di sektor media dan hiburan. Langkah ini juga diharapkan dapat mendukung ekspansi bisnis perusahaan dengan memperluas akses ke saluran distribusi televisi.

“Transaksi ini akan memberikan NETV akses ke kapabilitas produksi perseroan, yang diharapkan membuat NETV lebih kompetitif. Oleh karena itu, transaksi ini akan menguntungkan kedua belah pihak, baik perseroan maupun NETV,” tutur Fidela.

Akuisisi ini juga menjadi langkah menyelamatkan kelangsungan NET TV yang terus merugi. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode empat bulan yang berakhir pada 30 April 2024, tercatat akumulasi kerugian dan defisiensi modal masing-masing mencapai Rp3,52 triliun dan Rp596,58 miliar pada tanggal tersebut. Selain itu, per 30 April 2024, Perseroan memiliki total liabilitas lancar yang melebihi total aset lancar sebesar Rp705,49 miliar.

"Dalam upaya penyehatan kondisi keuangan, Perseroan berupaya mencari investor strategis dalam ekosistem industri media dan hiburan yang diyakini memiliki kemampuan finansial serta memberikan sinergi operasional yang menguntungkan," demikian dikutip dari keterbukaan informasi NETV, Jumat (30/8).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil