Mercedes Pangkas Produksi S-Class Akibat Penurunan Penjualan

Penurunan pengiriman hampir 37 persen di kuartal I 2024.

Mercedes Pangkas Produksi S-Class Akibat Penurunan Penjualan
Mercedes-Benz. (Fortuneidn/Bayu Satito)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Mercedes-Benz telah mengonfirmasi pengurangan produksi model S-Class, salah satu ikon kemewahan otomotif mereka, sebagai respons terhadap penurunan penjualan yang signifikan. Langkah ini dipandang sebagai "bencana" oleh salah satu pemasok komponen interior.

Melansir motor1.com pada Jumat (23/8), penjualan S-Class mengalami masa sulit dengan penurunan pengiriman hampir 37 persen pada kuartal pertama tahun ini, hanya mencapai 16.900 unit, termasuk varian AMG dan Maybach.

Hingga kuartal kedua, Mercedes belum merilis data spesifik penjualan S-Class, tetapi penurunan terus berlanjut. Pengiriman gabungan S-Class, EQS, EQS SUV, dan GLS tercatat turun hampir 23 persen menjadi 33.400 unit.

Juru bicara Mercedes dalam wawancara dengan Automobilwoche mengungkapkan bahwa mulai setelah musim liburan pada Agustus, produksi S-Class akan dikurangi menjadi hanya satu shift di Factory 56 di Sindelfingen, Jerman. Pabrik ini dikabarkan kurang dioptimalkan selama beberapa bulan terakhir akibat penurunan tajam dalam penjualan.

Menyiapkan pembaruan

Mercedes saat ini sedang mempersiapkan pembaruan siklus menengah untuk S-Class. CEO Mercedes, Ola Källenius, menyatakan bahwa perusahaan telah meningkatkan investasi untuk model facelifted ini. Selain itu, Mercedes juga telah melonggarkan ambisi mereka terhadap kendaraan listrik (EV), dengan mengalokasikan lebih banyak dana untuk pengembangan mesin pembakaran.

S-Class tetap menjadi satu-satunya sedan besar Jerman yang masih menawarkan mesin dua belas silinder, meskipun hanya tersedia dalam varian Maybach yang mewah.

Sebagai catatan, hingga beberapa tahun yang lalu, Mercedes juga memproduksi model S-Class Coupe dan S-Class Convertible, yang kini telah dihentikan dan digantikan oleh model GT Coupe dan SL yang baru.

Di lain sisi, pesaing utama Mercedes mengalami tren penjualan yang berbeda. BMW mencatat peningkatan permintaan untuk 7 Series dan 8 Series sebesar 11,4 persen hingga Juni 2024, mencapai 30.249 unit. Sebaliknya, Audi mengalami penurunan 16,5 persen dalam penjualan mobil segmen-D, dengan produksi model besar mereka anjlok 46 persen menjadi hanya 5.788 unit pada periode yang sama.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya