Nvidia Rampungkan Akuisisi Run:ai Senilai US$700 Juta

Bagian dari strategi menghadapi AMD dan Intel.

Nvidia Rampungkan Akuisisi Run:ai Senilai US$700 Juta
CEO NVIDIA, Jensen Huang/Dok. NVIDIA
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Nvidia resmi menyelesaikan Akuisisi perusahaan perangkat lunak kecerdasan buatan (AI) Run:ai senilai US$700 juta. Kesepakatan yang telah direncanakan sejak April ini menandai langkah strategis Nvidia untuk memperluas portofolio perangkat lunaknya.

Run:ai, yang didirikan pada 2018, menawarkan perangkat lunak orkestrasi GPU yang memungkinkan pengelolaan kelompok GPU secara lebih efisien. Perusahaan ini telah menjadi mitra dekat Nvidia sejak 2020, dan hingga kini, perangkat lunak Run:ai hanya mendukung GPU buatan Nvidia. Usai akuisisi ini Run:ai menyatakan bahwa perangkat lunaknya akan dijadikan sumber terbuka atau open source.

“Sesuai dengan filosofi platform terbuka kami, sebagai bagian dari NVIDIA, kami akan terus memberdayakan tim AI dengan kebebasan memilih alat, platform, dan kerangka kerja yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Omri Geller dan Ronen Dar, pendiri Run:ai, dalam pernyataan resmi, dikutip Kamis (2/1)..

“Kami akan terus memperkuat kemitraan kami dan bekerja bersama ekosistem untuk menghadirkan berbagai solusi AI dan pilihan platform," katanya, menambahkan.

Strategi integrasi Nvidia hadapi pesaing

Langkah Nvidia ini dipandang sebagai bagian dari strategi integrasi vertikal, mengingat perusahaan sudah memiliki pijakan kuat di perangkat lunak melalui CUDA, platform tertutup yang telah ada sejak 2007. CUDA telah menjadi salah satu keunggulan utama Nvidia, sementara pesaing seperti AMD dengan ROCm kesulitan mengejar dominasi tersebut.

Meskipun demikian, keputusan Nvidia untuk menjadikan perangkat lunak Run:ai sebagai sumber terbuka menimbulkan pertanyaan. Melansir Fortune.com (2/1), ada spekulasi bahwa langkah ini mungkin untuk memenuhi syarat yang diajukan oleh Run:ai sendiri atau untuk meredakan kekhawatiran regulator di Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang mengawasi akuisisi ini dengan ketat.

Namun, belum ada perincian konkret mengenai bagaimana perangkat lunak ini akan diubah menjadi sumber terbuka atau kapan langkah ini akan direalisasikan. Nvidia juga belum mengonfirmasi apakah layanan tambahan akan ditawarkan seiring dengan perangkat lunak sumber terbuka ini.

Akuisisi ini diperkirakan akan memperkuat posisi Nvidia di sektor AI, serta memberikan tekanan lebih besar kepada para pesaing utama seperti AMD dan Intel. Langkah ini mungkin mendorong pesaing Nvidia untuk mengambil langkah serupa, baik melalui akuisisi maupun kemitraan strategis, untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin sengit.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

Cara Daftar Driver Zendo dan Syaratnya secara Online, Lengkap!
10 Perusahaan Asuransi Terbesar di Indonesia, Terdaftar OJK!
8 Saham Nikel di BEI dan Kinerjanya, Ada ANTM hingga INCO
4 Direktur XL Axiata (EXCL) Mundur dalam Sebulan, Ada Apa?
Usia Pensiun Pekerja Jadi 59 Tahun, Uang BPJS-TK Cair Lebih Lama?
OJK dan BI Resmi Awasi Kripto Mulai 10 Januari 2025