Nvidia dan AMD Suntik Modal US$6 Miliar ke xAI Milik Elon Musk
Persaingan di industri AI semakin ketat.
Jakarta, FORTUNE - Nvidia dan AMD secara bersamaan berinvestasi dalam startup AI milik Ekon Musk, xAI. Langkah ini menunjukkan persaingan yang semakin ketat melawan para pemimpin AI seperti OpenAI. xAI, yang tahun ini membangun superkomputer AI terbesar di dunia, telah menjadi klien penting yang tidak bisa diabaikan oleh kedua produsen chip tersebut.
Pada 23 Desember 2024, xAI mengumumkan bahwa Nvidia dan AMD berpartisipasi sebagai investor strategis dalam putaran pendanaan Seri C senilai US$6 miliar atau sekitar Rp93 triliun yang rampung awal bulan ini. Pendanaan ini melibatkan 97 partisipan, termasuk firma modal ventura Silicon Valley A16Z, perusahaan manajemen aset terbesar BlackRock, serta dana kekayaan negara dari Arab Saudi dan Qatar.
Dalam pernyataannya, xAI menyebutkan, "Dana yang diperoleh akan digunakan untuk meluncurkan produk inovatif yang akan digunakan oleh miliaran orang di masa depan."
Dengan investasi ini, nilai perusahaan xAI melonjak menjadi US$50 miliar, meningkat lebih dari dua kali lipat dari US$24 miliar saat putaran Seri B pada Mei lalu.
xAI, yang didirikan Musk pada Juli 2023, bertujuan untuk menyaingi OpenAI. Musk sendiri adalah anggota pendiri awal OpenAI dan menerima superkomputer AI pertama, DGX-1, dari CEO Nvidia Jensen Huang pada 2016.
Ekspansi infrastruktur xAI.
Investasi ini merupakan pertama kalinya Nvidia dan AMD, yang selama ini mendukung pesaing xAI seperti Microsoft, Alphabet, Meta, dan Amazon, terlibat dalam pendanaan xAI. Meskipun jumlah pasti investasi kedua perusahaan ini tidak diungkapkan, xAI menyatakan bahwa Nvidia dan AMD secara aktif mendukung ekspansi infrastruktur xAI.
Para analis industri menilai bahwa langkah Nvidia dan AMD ini merupakan strategi untuk bersiap menghadapi gelombang pengembangan AI oleh perusahaan teknologi besar. Hingga kini, perusahaan seperti Microsoft, Alphabet, Amazon, dan Meta telah membeli jutaan chip AI Nvidia. Namun, untuk mengurangi biaya, beberapa perusahaan mulai mengembangkan chip AI mereka sendiri bersama firma desain chip seperti Broadcom dan Marvell.
Menurut firma riset Omdia, Microsoft telah membeli 485.000 chip AI Hopper Nvidia tahun ini, sementara Meta membeli 224.000 unit, Amazon 196.000 unit, dan Google 169.000 unit. Dengan harga per unit US$30.000, pembelian besar-besaran ini dijuluki sebagai "pajak Nvidia."
Di tengah persaingan ini, xAI menjadi klien penting bagi Nvidia dan AMD. Dalam pengumuman yang sama, xAI mengungkapkan bahwa superkomputer AI mereka, 'Colossus,' berhasil beroperasi penuh hanya dalam 122 hari, jauh lebih cepat dibandingkan jadwal industri yang biasanya memakan waktu beberapa tahun. xAI berencana menggandakan ukuran Colossus dengan menggunakan 200.000 chip AI Hopper Nvidia.
Selain itu, model inferensi AI xAI, 'Grok2,' disediakan secara gratis melalui platform media sosial Twitter (sekarang X), yang juga dimiliki Musk. Grok2 memiliki kemampuan penalaran mirip ChatGPT dan mendukung fungsi pencarian web serta pembuatan gambar. Para pengamat industri menilai bahwa intensifikasi pengembangan AI oleh Musk melalui pendanaan eksternal, seperti pembangunan pusat data besar, berpotensi mengancam dominasi OpenAI dalam waktu dekat.