Pasar Sepeda Motor Global Tumbuh 4% di H1 2024

Honda mempertahankan posisinya.

Pasar Sepeda Motor Global Tumbuh 4% di H1 2024
Sepeda motor. (Wikimedia Common/Putu Agung Wiaskara)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Penjualan Sepeda Motor global tumbuh sebesar 4 persen tahun ke tahun (YoY) pada H1 2024, didukung oleh pertumbuhan yang kuat di India. Selain itu, India berhasil melampaui Cina untuk menjadi pasar sepeda motor terbesar di dunia, menurut laporan Global Two-wheeler Sales Tracker dari Counterpoint

Meskipun India, Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, serta Timur Tengah dan Afrika mengalami pertumbuhan, Cina dan Asia Tenggara (SEA) justru mengalami penurunan.

Mengomentari dinamika pasar regional, Analis Senior Soumen Mandal mengatakan, pasar sepeda motor di India mengalami pertumbuhan yang luar biasa sebesar 22 persen YoY pada H1 2024.

"Didorong oleh meningkatnya permintaan di daerah perdesaan, didukung oleh kondisi musim hujan yang menguntungkan dan inisiatif pemerintah untuk pengembangan pedesaan. Kinerja yang kuat ini memungkinkan India melampaui Cina dan menjadi pasar sepeda motor terbesar di dunia," melansir laman Counterpoint, Jumat (18/10).

Di Cina, sepeda motor dengan kapasitas di bawah 125cc tetap populer, tetapi konsumen semakin memilih sepeda listrik daripada sepeda motor dan skuter untuk keperluan sehari-hari. Peralihan ini telah menyebabkan perlambatan sementara di pasar sepeda motor Cina, terutama di segmen listrik.

Di SEA, pasar utama seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, Thailand, dan Malaysia mengalami penurunan penjualan sepeda motor akibat ketegangan perdagangan geopolitik, kriteria pinjaman yang lebih ketat, dan pengeluaran konsumen yang hati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi.

Dominasi Honda di pasar kendaraan roda dua

Dok. Counterpoint

Sepuluh produsen sepeda motor teratas global menguasai lebih dari 75 persen penjualan selama H1 2024. Honda mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar sepeda motor global, diikuti oleh Hero MotoCorp, Yamaha, TVS Motor, dan Yadea.

TVS Motor menjadi merek dengan pertumbuhan tercepat (naik 25 persen YoY) di antara sepuluh merek teratas, sementara Yadea mengalami penurunan terbesar (turun 29 persen YoY) dan turun ke posisi kelima.

Menilik kompetisi ini, dengan 31 persen pangsa pasar Honda mempertahankan posisi terdepan di industri kendaraan roda dua dunia. Sementara, Hero dan Yamaha bersaing ketat. Posisi kedua ditempati oleh Hero, yang menguasai 9 persen pasar. Hero, yang merupakan salah satu produsen terbesar di India, tampaknya menjadi kekuatan besar di pasar domestik dan secara bertahap memperluas pangsa pasar internasionalnya.

Tidak jauh di belakang Hero adalah Yamaha dengan 8 persen pangsa pasar, yang terus menarik pelanggan melalui inovasi produk dan desain yang fokus pada performa tinggi.

Merek asal India lainnya, TVS dan Bajaj, masing-masing menempati 7 persen dan 6 persen pangsa pasar, menegaskan peran penting India sebagai pusat manufaktur dan konsumsi kendaraan roda dua. Merek ini menunjukkan kekuatan lokal mereka, serta upaya ekspansi ke pasar global.

Di sisi lain, Yadea, produsen kendaraan listrik asal China, juga mengamankan 6 persen pangsa pasar. Ini menandakan peningkatan minat terhadap kendaraan listrik roda dua, terutama di pasar negara berkembang yang sedang bergeser menuju kendaraan ramah lingkungan.

Suzuki, salah satu pemain utama dari Jepang, mencatat 3 persen pangsa pasar, sementara produsen China lainnya seperti Aima, Tailg, dan Haojue masing-masing mendapatkan 3 persen, 2 persen, dan 2 persen pangsa pasar. Dominasi produsen Cina ini menggarisbawahi peningkatan pesat perusahaan-perusahaan Asia dalam bersaing di pasar global, khususnya di segmen kendaraan listrik.

Sementara itu, merek lainnya menempati 23 persen dari total pasar. Ini  menunjukkan bahwa masih ada ruang yang luas bagi berbagai produsen lain untuk berkontribusi dalam industri ini. Banyak merek kecil dan lokal yang masih bersaing di berbagai pasar regional, mencerminkan keberagaman preferensi konsumen dan potensi inovasi di sektor kendaraan roda dua.

Mengomentari prospek pasar, Wakil Presiden Riset Neil Shah mencatat elektrifikasi semakin meningkat, dan pada tahun 2030.

"Kami memperkirakan empat dari sepuluh sepeda motor yang dijual akan menjadi listrik. Peralihan ini juga mempercepat adopsi konektivitas seluler yang tertanam di segmen sepeda motor," ujarnya.

Neil Shah menambahkan, Seiring industri otomotif bergerak menuju teknologi C-V2X, segmen sepeda motor akan mengikuti jejak yang sama. Integrasi fitur ADAS dan konektivitas di era kendaraan listrik akan menghadirkan peluang signifikan bagi para pemain ekosistem di sektor semikonduktor, komponen, telekomunikasi, dan layanan.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Meski Deflasi, IKEA Optimis Penjualan Furnitur Masih Positif di 2025
Investor Siap-Siap, Spin-Off Anak Usaha ADRO Makin Dekat
Jika Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi, Ini Dampak ke Pasar Modal