Unilever Akuisisi Wild Senilai Rp4,37 Miliar, Fokus pada Keberlanjutan

Memperluas portofolio di sektor perawatan pribadi.

Unilever Akuisisi Wild Senilai Rp4,37 Miliar, Fokus pada Keberlanjutan
Gedung kantor pusat Unilever di Rotterdam, Belanda. Shutterstock/Dmitry Rukhlenko
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Unilever hampir menyelesaikan kesepakatan akuisisi Wild, produsen premium produk perawatan pribadi isi ulang. Kesepakatan senilai £230 juta atau setara ini Rp4,37 miliar menjadi langkah Unilever dalam memperluas portofolio bisnisnya di sektor perawatan pribadi yang berkelanjutan.

Menurut laporan Sky News, Unilever telah menyepakati syarat transaksi untuk mengakuisisi Wild dari para pendirinya dan investor tahap awal. Sumber industri menyebutkan bahwa pengumuman resmi kesepakatan ini kemungkinan akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.

Jika transaksi ini rampung, akuisisi Wild akan menjadi salah satu yang terbesar bagi Unilever dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan upaya CEO Hein Schumacher mempercepat restrukturisasi portofolio perusahaan.

Wild menarik minat Unilever karena citra premium serta komitmennya terhadap keberlanjutan. Wild, yang didirikan oleh Charlie Bowes-Lyon dan Freddy Ward enam tahun lalu, menjual berbagai produk perawatan pribadi isi ulang, termasuk deodoran alami, lip balm, sabun mandi, dan sabun cuci tangan, langsung kepada konsumen.

Freddy Ward mengakui bahwa perjalanan awal mereka dalam mengembangkan produk berkualitas tidaklah mudah. "Kami menyadari bahwa kami tidak terlalu bagus dalam membuat deodoran, tetapi ada permintaan untuk produk ini jika kami bisa menyempurnakannya," ujar Ward kepada majalah The Grocer pada 2023.

"Masalahnya, produk awal kami tidak benar-benar berfungsi. Formulasinya tidak terlalu bagus," katanya, menambahkan.

Momentum bisnis Wild

Perubahan pada formulasi produk, yang bertepatan dengan lonjakan belanja daring akibat pandemi COVID-19, memberikan keuntungan besar bagi Wild. Sejak itu, mereka berhasil mengumpulkan sekitar £10 juta dari investor eksternal, termasuk Jamjar Ventures (kendaraan investasi para pendiri Innocent Drinks), Redbus Ventures, dan Slingshot Ventures.

Berdasarkan laporan keuangan Wild per 31 Desember 2023, penjualan mereka hampir mencapai £47 juta, meningkat 77 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan laba operasional sebesar £560.000.

"Tahun 2023 menjadi momen penting dalam sejarah singkat Wild karena kami berhasil mencapai pertumbuhan yang menguntungkan untuk pertama kalinya," demikian pernyataan dalam laporan keuangan perusahaan yang ditandatangani pada Juli lalu.

Akuisisi Wild ini terjadi di tengah rencana Unilever untuk meninjau kembali strategi bisnisnya, termasuk mempertimbangkan pemisahan divisi es krimnya yang mencakup merek Ben & Jerry’s.Unilever mendapat tekanan untuk melakukan pemisahan ini dalam kesepakatan yang melibatkan Bursa Efek London, meskipun bursa di Amsterdam dan New York juga tengah dipertimbangkan.

Pada Senin (10/2) sore, saham Unilever diperdagangkan sekitar £47,26 per lembar, memberikan nilai kapitalisasi pasar mendekati £116 miliar. Unilever menolak memberikan komentar terkait akuisisi ini, sementara Wild Cosmetics belum dapat dihubungi untuk tanggapan lebih lanjut.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Ada Koreksi Target Harga Saham BBCA, Jadi Berapa?
Laba Naik Tipis, Ini Bocoran Dividen Saham BBRI pada 2025
Top 3 Bank Dengan Aset Terbesar di 2024, Siapa Juaranya?
MSCI Evaluasi Indeks, UNVR Keluar Daftar MSCI Indonesia Global Standar
M-banking Byond BSI Eror Berhari-hari, Terkena Serangan Siber Lagi?
IHSG Terendah 3 Tahun Terakhir, Analis Jelaskan Sebabnya