Jakarta, FORTUNE - Perusahaan konglomerasi, PT Astra International Tbk (ASII) masih menguasai pangsa pasar kendaraan nasional sepanjang 2023. Lini bisnis otomotif Grup Astra ini membukukan total penjualan sebanyak 560.717 unit kendaraan dengan pangsa pasar 56 persen pada 2023, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 55 persen.
Meski pangsa pasar otomotif Grup Astra mengalami kenaikan, namun dari sisi volume penjualan terjadi penurunan 2,34 persen secara tahunan jika dibandingkan Januari-Desember 2023 yang mencapai 574.198 unit.
Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto, mengatakan, realisasi penjualan mobil nasional wholesales sepanjang tahun 2023 lalu mencapai 1.005.802 unit. "Sementara pada bulan Desember 2023, penjualan mobil nasional wholesales tercatat sebesar 85.284 unit atau tumbuh 1,1 persen dari bulan sebelumnya," ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Senin (15/1).
Dengan penjualan mobil Astra sepanjang 2023 sebanyak 560.717 unit serta pangsa pasar 56 persen, perseroan berharap tahun ini industri otomotif dapat terus memberikan kontribusi positif dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Kontribusi penjualan
Berdasarkan merek kendaraan, Toyota dan Lexus masih mempin penjualan terbesar kendaraan Grup Astra dengan torehan sebear 339.292 unit, naik dibandingkan penjualan tahun sebelumnya sebesar 332.443 unit.
Di posisi berikutnya, Daihatsu menyumbang penjualan terbesar kedua sebanyak 188.000 unit. Namun, angka ini menurun jika dibandingkan penjualan tahun sebelumnya yang mencapai 202.665 unit.
Segmen kendaraan niaga yang dipimpin Isuzu menyumbang 31.427 unit terhadap penjualan Astra diikuti UD Trucks 1.799 unit. Berikutnya, ada Peugeot yang mencatat penjualan 199 unit.
Sementara itu, segmen Low Cost and Green Car (LCGC) perusahaan yang berasal dari merek seperti Toyota Agya dan Daihatsu Ayla menyumbang penjualan kumulatif sebesar151,885 unit. Capaian ini merefleksikan perolehan pangsa pasar perseroan sebesar 74 persen dari total penjualan lcgc nasional sebesar 204.677 unit kendaraan.
Skandal uji keselamatan
Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) menanggapi isu skandal uji keselamatan Daihatsu–Toyota yang mencuat pada pertengahan Desember 2023. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Astra International, Gita Tiffany Boer, menjelaskan permasalahan tersebut tidak berdampak terhadap kondisi keuangan perusahaan sebagai salah satu pemegang saham PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
"PT Astra Daihatsu Motor adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh perseroan sebesar 31,87 persen, sisanya dimiliki oleh Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Tsusho Corporation," ujarnya, dikutip Kamis (4/1),
Gita juga mengatakan bahwa ASII telah meminta tanggapan dan masukan dari ADM, terutama untuk mengklarifikasi pemberitaan skandal uji tes keselamatan Daihatsu dan penghentian sementara sebagian ekspor ADM tidak bersifat material.
"Semua informasi material yang dapat mempengaruhi harga saham perseroan telah disampaikan. Sebagai perusahaan tercatat, perseroan senantiasa mematuhi ketentuan peraturan pasar modal Indonesia mengenai keterbukaan informasi," katanya.
ADM telah mengeluarkan pernyataan pers tertanggal 21 Desember 2023 yang menjelaskan bahwa tidak terdapat penutupan pabrik domestik ADM di Indonesia. "Produksi dan distribusi kendaraan Daihatsu di Indonesia tetap berjalan normal, demikian pula untuk ekspor telah kembali dilakukan mulai tanggal 26 Desember 2023, setelah mendapatkan konfirmasi dari otoritas di negara tujuan ekspor," ujar Wakil Presiden Direktur ADM, Erlan Krisnaring Cahyono.
ADM bersama prinsipal telah memastikan bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas, keselamatan dan memenuhi regulasi yang berlaku serta beroperasi secara normal sesuai dengan rencana produksi. Saat ini, produksi dan distribusi kendaraan Daihatsu di Indonesia juga tetap berjalan normal.
"Untuk kegiatan ekspor, ADM telah mendapatkan konfirmasi dari otoritas sebagian besar negara tujuan ekspor, dan sudah memenuhi regulasi yang berlaku di negara tujuan ekspor tersebut. ADM telah kembali melakukan pengiriman ekspor secara bertahap mulai tanggal 25 Desember 2023 lalu ke lebih dari 60 negara tujuan ekspor," katanya. "Kami berkomitmen untuk senantiasa mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia."