Jakarta, FORTUNE – Perusahaan migas asal Italia, Eni, mengumumkan penemuan gas yang signifikan dari sumur eksplorasi Geng North-1 dari upaya pengeboran di PSC Ganal Utara, yang berlokasi sekitar 85 kilometer dari pesisir Kalimantan Timur.
Estimasi awal menunjukkan total struktur yang ditemukan bervolume 5 triliun kaki kubik (Tcf) gas dengan kandungan kondensat diperkirakan mencapai 400 juta mbbls.
Keterangan resmi Eni yang diunggah dalam laman resminya pada Senin (2/10), menyebut bahwa Geng North-1 dibor hingga kedalaman 5.025 meter pada kedalaman air 1.947 meter, menemukan kolom gas setebal 50 meter di reservoir batupasir Miosen dengan sifat petrofisika yang sangat baik.
Uji produksi sumur (DST) telah berhasil dilakukan untuk penilaian menyeluruh atas penemuan gas, dan meskipun dibatasi oleh fasilitas pengujian, uji ini memungkinkan untuk memperkirakan kapasitas sumur hingga 80-100 mmscfd dan sekitar 5-6 kbbld kondensat.
“Diperkirakan, selain Geng North, lebih dari 5 Tcf gas terdapat dalam penemuan yang belum dikembangkan di wilayah yang diteliti, sementara potensi eksplorasi multi-Tcf yang signifikan sedang dalam tahap pematangan melalui studi yang sedang berlangsung,” demikian Eni.
Portofolio Eni di Indonesia
Penemuan Geng North berdekatan dengan kawasan Indonesia Deepwater Development (IDD) yang mencakup beberapa penemuan yang berlokasi di Blok Rapak dan Ganal PSC. Eni baru-baru ini mengumumkan akuisisi saham Chevron, meningkatkan hak partisipasinya dan mengakuisisi kepemilikan operator.
Sinergi yang signifikan antara kedua wilayah tersebut direncanakan dalam hal opsi pengembangan gas. Akuisisi ini juga memberikan peluang untuk mempercepat pengembangan proyek gas Gendalo dan Gandang (cadangan gas sekitar 2 Tcf) melalui fasilitas Jangkrik yang dioperasikan Eni.
Eni North Ganal Limited, yang memegang 50,22 persen hak partisipasi, mengoperasikan blok tersebut, dengan Neptune Energy North Ganal BV dan Agra Energi I Pte Ltd sebagai mitra, masing-masing memegang 38,04 persen dan 11,74 persen.
Eni telah beroperasi di Indonesia sejak 2001 dan saat ini memiliki portofolio aset yang besar dalam tahap eksplorasi, pengembangan, dan produksi sekitar 80.000 barel setara minyak per hari dari ladang Jangkrik dan Merakes di Kalimantan Timur.
SKK Migas akan berkoordinasi dengan Eni
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, berkomentar atas penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal Kalimantan Timur dalam jumlah yang signifikan dengan perkiraan awal 5 tcf.
Dwi menyatakan penemuan ini menjadi salah satu temuan luar biasa yang akan meningkatkan cadangan gas secara signifikan untuk mendukung peningkatan produksi migas nasonal secara berkelanjutan dan mencapai target 2030, yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).
“Penemuan giant discovery tersebut diyakini dapat lebih mendorong investasi eksplorasi yang lebih masif di masa yang akan datang mengingat potensi migas nasional masih menjanjikan karena dari 128 cekungan, masih ada 68 cekungan yang belum dibor,” kata Dwi lewat keterangan pers yang dikutip Selasa (3/10).
SKK Migas akan berkoordinasi secara intensif dengan Eni untuk tahapan-tahapan selanjutnya agar penemuan raksasa tersebut dapat segera dimonetisasi.
“Penemuan giant discovery gas tersebut akan didorong untuk segera dapat diproduksi sehingga dapat meningkatkan pasokan gas untuk mendukung pembangunan, termasuk hilirisasi gas yang saat ini tengah didorong oleh pemerintah,” ujarnya.