Jakarta, FORTUNE - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman dan rencana pemberian jaminan.
Sekretaris Perusahaan Adaro Energy, Mahardika Putranto, mengatakan PT Kalimantan Alumunium Industry (KAI) dan PT Kaltara Power Indonesia (KPI) telah meneken perjanjian fasilitas dengan sindikasi dari beberapa institusi keuangan.
Penandatanganan dilakukan pada Jumat (12/5).
KAI dan KPI merupakan perusahaan terkendali yang sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh Adaro Energy. Jumlah fasilitas pinjaman untuk KAI mencapai US$981,4 juta (sekitar Rp14,5 triliun) dan Rp1,54 triliun. Sedangkan untuk KPI, US$603,6 juta (Rp8,9 triliun) dan Rp952,1 miliar.
“Pinjaman akan digunakan untuk pembiayaan pengembangan proyek smelter aluminium dengan kapasitas 500.000 t.p.a. milik KAI yang berlokasi di kawasan industri yang dikembangkan oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia di Kalimantan Utara dan akan jatuh tempo paling lama 8 tahun sejak tanggal penandatanganan," ujar Sekretaris Perusahaan Adaro Energy Indonesia, Mahardika Putranto, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (17/5).
Fasilitas pinjaman KPI akan digunakan untuk, antara lain, tujuan pembiayaan pengembangan proyek pembangkit listrik dengan kapasitas 1.060 megawatt milik KPI yang berlokasi di kawasan industri yang dikembangkan oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia, Kalimantan Utara, dan akan jatuh tempo paling lama 10 tahun sejak tanggal penandatanganan fasilitas pinjaman KPI.
Jaminan atas kredit jumbo
Terkait dengan fasilitas pinjaman KAI, PT Adaro Indo Aluminium (AIA) mengatakan akan memberikan jaminan gadai atas saham miliknya di KAI.
Selain itu, KAI akan memberikan jaminan berupa jaminan gadai atas rekening bank, jaminan fidusia atas aset material milik KAI, jaminan fidusia atas piutang yang diterima oleh KAI, dan hak tanggungan atas tanah yang berlokasi di area proyek KAI.
Adaro Energy akan memberikan jaminan perusahaan sesuai dengan kepemilikan AIA di KAI.
Terkait dengan fasilitas pinjaman KPI, PT Adaro Power (AP) akan memberikan jaminan gadai atas saham miliknya di KPI. KAI akan memberikan jaminan gadai atas saham miliknya di KPI.
KPI akan memberikan jaminan berupa jaminan gadai atas rekening bank, jaminan fidusia atas aset material milik KPI, jaminan fidusia atas piutang yang diterima oleh KPI, dan hak tanggungan atas tanah yang berlokasi di area proyek KPI.
Adaro Energy akan memberikan jaminan perusahaan sesuai dengan kepemilikan AP di KPI.
“Total nilai transaksi rencana pemberian jaminan tidak akan melebihi total nilai transaksi penandatanganan perjanjian fasilitas,” kata Mahardika.
Dukung proyek hilirisasi pemerintah
Transaksi penandatanganan perjanjian fasilitas beserta rencana pemberian jaminan, kata dia, akan mendukung kegiatan investasi. Selain itu, ini akan mendukung pengembangan bisnis perusahaan dalam bidang pengolahan aluminium dan pembangkitan tenaga listrik.
Pengembangan proyek ini, menurutnya, merupakan bagian dari komitmen Adaro untuk berpartisipasi pada program hilirisasi mineral pemerintah Indonesia.
“Melalui proyek ini, perseroan dapat berkontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan penerimaan pajak negara, serta mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor atas produk aluminium agar dapat mengurangi trade deficit dan meningkatkan devisa negara,” katanya.