Faktor Musiman Sebabkan IKI Desember Melambat ke 52,93

IKI Desember melambat 0,02 poin dengan bulan sebelumnya.

Faktor Musiman Sebabkan IKI Desember Melambat ke 52,93
Juru bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, di sela kegiatan peringatan HUT ke-78 RI yang diadakan di kantor pusat Kemenperin, Sabtu (12/4). (Dok. Istimewa)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Indeks kepercayaan industri (IKI) Desember 2024 turun tipis menjadi 52,93 dari bulan sebelumnya yang mencapai 52,95.
  • Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa penurunan IKI disebabkan oleh faktor musiman karena industri mulai mengurangi produksi menjelang akhir tahun.
  • Produk manufaktur seperti makanan dan minuman yang diminati saat Natal dan Tahun Baru sudah diproduksi sebelumnya untuk memenuhi permintaan pada bulan Desember.

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan indeks kepercayaan industri (IKI) periode Desember 2024 berada di angka 52,93, sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 52,95.

Meski turun tipis, angka ini masih mencerminkan level ekspansif dan menunjukkan bahwa sektor industri terus bergerak positif sepanjang 2024.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, menjelaskan bahwa penurunan ini merupakan hal yang wajar dan kerap terjadi di akhir tahun.

"Secara umum, kami menilai penurunan IKI pada bulan Desember 2024 disebabkan karena faktor seasonal. Industri mulai mengurangi produksinya karena memasuki akhir tahun," kata Febri saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (12/30).

Beberapa produk Manufaktur seperti makanan dan minuman yang banyak diminati selama periode Natal dan Tahun Baru biasanya sudah diproduksi pada bulan-bulan sebelumnya.

"Permintaan memang meningkat pada bulan Desember, tetapi produksi untuk memenuhi kebutuhan tersebut sudah dilakukan sebelumnya," ujarnya.

Capaian sepanjang 2024 masih positif

Data Kemenperin menunjukkan bahwa sepanjang 2024, IKI berada di level ekspansif. Bahkan, jika dibandingkan dengan Desember 2023 yang berada di level 51,32, indeks Desember 2024 meningkat 1,61 poin.

IKI Desember 2024 dihimpun dari survei terhadap 4.231 perusahaan industri. Dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, sebanyak 19 subsektor mencatatkan ekspansi, sementara 4 subsektor lainnya mengalami kontraksi.

"Subsektor yang ekspansi menyumbang kontribusi sebesar 90,5 persen terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas pada triwulan III/2024," kata Febri.

 Industri alat angkutan lainnya dan industri peralatan listrik menjadi dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi, sedangkan kontraksi paling dalam terjadi pada industri tembakau serta industri komputer, barang elektronik, dan optik.

Aktivitas industri tetap stabil

Meski terjadi sedikit perlambatan, mayoritas pelaku usaha masih optimistis terhadap kondisi industrinya dalam waktu enam bulan ke depan.

"Sebanyak 76,4 persen pelaku industri menilai kegiatan usahanya membaik atau stabil," ungkap Febri.

Rinciannya, 29,8 persen pelaku industri menyatakan kondisi usahanya membaik pada Desember 2024, sementara 46,6 persen menganggap stabil.

Adapun 23,6 persen menyatakan kondisinya menurun, naik dibandingkan bulan sebelumnya.

Febri juga mencatat, aktivitas produksi di industri makanan dan minuman sedikit melambat selama bulan Desember. Namun, secara keseluruhan, kinerja sektor industri tetap baik.

"Kegiatan usaha masih cukup solid meskipun ada sedikit penurunan karena faktor musiman," ujarnya. 

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

IDN Channels

Most Popular

Cara Memaksimalkan Diskon PLN 50% Token Listrik Semua Daya
8 Perusahaan Siap IPO Januari 2025, Intip Harga Sahamnya
10 Perusahaan Teknologi Terbesar Dunia, Apa Saja?
Cara Pinjam Uang di DANA Premium, Alternatif Dana Cepat!
Inflasi 2024 Terendah Sepanjang Sejarah, Ini Penyebabnya
BSI Prediksi Tren Investasi ini Cuan Besar pada 2025