Jakarta, FORTUNE - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memborong 54 Lokomotif baru untuk keperluan angkutan barang, khususnya batu bara.
Kontrak pengadaan melibatkan Progress Rail (Anak Perusahaan Caterpillar) yang berasal dari Amerika Serikat.
Setidaknya, perusahaan transportasi itu harus menggelontorkan US$222 juta untuk pembelian lokomotif tersebut.
Perjanjian dilakukan oleh Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa dan Area Sales Director Asia Pacific and South East Asia Progress Rail Matthew Dunwoodie dan disaksikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal, Commercial Attaché Kedutaan Besar Amerika Serikat Melissa A. Marszalek, serta Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Didiek kesepakatan tersebut merupakan salah satu langkah strategis KAI dalam rencananya mengembangkan angkutan barang di Sumatera Selatan. Pengadaan puluhan lokomotif baru itu merupakan kelanjutan dari pembelian 91 lokomotif sebelumnya yang telah KAI terima sejak 2011.
“Lokomotif ini dilengkapi dengan teknologi terbaru dan fitur-fitur yang ramah lingkungan sehingga mampu untuk mencapai standar yang tinggi dalam mendukung keberlangsungan lingkungan,” kata Didiek dalam keterangannya, Kamis (15/2).
Lokomotif yang akan didatangkan tersebut berjenis GT38AC atau yang dikenal di Indonesia sebagai CC 205.
Kemampuan lokomotif jenis tersebut menarik kereta atau gerbong besar telah memberikan dampak yang signifikan dalam hal efisiensi dan emisi karbon yang dikeluarkan.
Lokomotif jenis ini dirancang khusus untuk lingkungan Asia Tenggara dan telah terbukti beroperasi secara baik dengan menggunakan bahan bakar B35 yang ramah lingkungan.
Fitur-fitur lokomotif ini di antaranya memiliki mesin 710 delapan silinder, motor traksi AC yang kuat dan tahan lama, serta rancangan kabin dan bodi lokomotif yang mendukung visibilitas masinis.
Akan didatangkan secara bertahap
Keseluruhan lokomotif tersebut akan datang secara bertahap mulai April 2025 hingga April 2026.
Pengadaan lokomotif tersebut akan mendukung target 85 juta ton angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan pada 2026, yang per 2023 telah tercapai 51 juta ton.
Pembelian lokomotif ini juga dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan energi domestik dan memenuhi permintaan energi di dunia internasional yang terus meningkat.
“KAI terus membangun kolaborasi dengan perusahaan di dalam ataupun luar negeri sebagai komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi karbon, mitigasi polusi, serta tujuan untuk merawat warisan alam Indonesia bagi generasi mendatang," kata Didiek.
Executive Vice President of Locomotive Progress Rail, Jack Zhang, mengatakan pihaknya menyambut baik kesempatan untuk bekerja sama kembali dengan KAI dalam menghadirkan lokomotif seri GT yang telah menunjukkan kinerja, keandalan, dan efisiensi prima.
“Kami berharap dapat melanjutkan dukungan kami terhadap KAI dengan solusi yang kami tawarkan untuk membantu mereka mencapai tujuan operasional dan pengurangan emisi,” katanya.