Luhut Singgung Perusahaan Sawit di Singapura: Dia Enak-enak di Luar

Azas keadilan menjadi yang terpenting dalam reformasi sawit.

Luhut Singgung Perusahaan Sawit di Singapura: Dia Enak-enak di Luar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai bertemu dengan Kepala BPKP di kantornya, Jakarta, Rabu (15/6). (Dok. Istimewa)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan banyak pihak tidak menyukai kebijakan audit perusahaan sawit. Padahal, menurutnya, audit perusahaan akan membuat industri ini menjadi lebih transparan.

"Kenapa ada yang tidak suka diaudit itu kelapa sawit?" kata Luhut di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Rabu (15/6).

Luhut mengatakan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menghimpun data dari 154 asosiasi pelaku usaha sawit di berbagai kabupaten/kota penghasil. Hasilnya, ditemukan beberapa perusahaan sawit berkantor pusat di Singapura, namun memiliki banyak lahan sawit di Indonesia.

"Masa kita punya ratusan ton, jutaan hektare tanah kelapa sawit, ada yang markasnya di luar, bayar pajaknya di luar, dia enak enak di luar (negeri) terima duit. Tak adil, kan?" ujar Luhut.  

Kendati demikian, Luhut tidak menyebutkan nama perusahaa tersebut. Dia menegaskan bahwa azas keadilan menjadi hal yang terpenting sehingga perusahaan yang disinggung akan mengikuti aturan dengan memindahkan kantor pusatnya ke Indonesia.

Ada Wilmar di Singapura

Pekerja memanen tanda buah segar kelapa sawit. ANTARA FOTO/Syifa

Wilmar International Ltd menjadi salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang berkantor pusat di Singapura. Menurut laman resminya, Wilmar International berkantor di 28 Biopolis Road, Singapura.

Perusahaan ini juga mengeklaim memiliki lebih dari 500 pabrik dan jaringan distribusi yang tersebar di Cina, Indonesia, India, dan berbagai negara lainnya.

Perusahaan ini menanam sawitnya di atas lahan milik negara yang diberikan pemerintah melalui skema HGU.

Sebelumnya, anak perusahaan Wilmar di Indonesia, PT Wilmar Nabati Indonesia, ikut terserat dalam kasus korupsi izin ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya yang melibatkan pejabat Kementerian Perdagangan yang kini tengah ditangani Kejaksaan Agung.

Agar kompak demi keadilan

Ia mengimbau agar seluruh lembaga terkait bisa kompak mendorong kemandirian dalam industri kelapa sawit ini, sehingga tidak diatur oleh negara asing. 

Ia mengatakan jika pemerintah bisa tegas, hal itu akan mendorong asas berkeadilan. "Masa ada yang tidak punya plasma, tinggalnya di luar lagi. Adil enggak itu?" tuturnya. 

Luhut juga memperingatkan kepada perusahaan sawit bahwa keputusan audit adalah perintah langsung dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Sehingga, perusahaan-perusahaan ini diharapkan dapat berkoordinasi dengan baik. 

Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh, menyatakan setelah menerima surat tersebut dan akan melakukan kajian pendahuluan. Data yang akan dikaji selanjutnya, kata Ateh, berasal dari Kementerian Pertanian, DPR, Kejaksaan Agung, dan pemerintah daerah untuk mengetahui besar produksi kelapa sawit secara nasional.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina